BACALAGERS MEDIA, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengalami penurunan dari 107,4 persen di bulan Juni 2021 menjadi 80,2 persen di bulan Juli 2021.
Pihak BI menjelaskan penurunan disebabkan oleh perkiraan melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia pada 6 bulan kedepan dari aspek kegiatan usaha maupun ketersediaan lapangan kerja.
Poin Penting
Walaupun demikian, Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sutrisno Iwantono, optimis bahwa IKK dapat kembali membaik diikuti turunnya kasus positif COVID-19.
Baca juga: Jumlah Dividen Saham Microsoft Per Tahun 2020 – 2021
Baca juga: 5 Cara Buka Rekening Saham Untuk Mahasiswa, Mudah Banget!
Selain itu, beliau berpendapat cepatnya vaksinasi akan berdampak positif juga terhadap tingkat indeks keyakinan konsumen (IKK).
Walaupun Indeks Keyakinan Konsumen bulan Juli 2021 menurun. Diharapkan membaik di bulan kedepan, seiring kasus positif COVID-19 yang menurun dan dibukanya kembali pusat perbelanjaan di beberapa tempat.
Kabar Indonesia
- Pemerintah melakukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya selama 10 – 16 Agustus 2021 dari pukul 10.00 – 20.00 WIB dengan kapasitas 25%. Tentunya ada pembatasan seperti membuktikan sertifikat vaksin dan memakai masker.
- Menteri Keuangan resmi memperpanjang insentif PPN ditanggung pemerintah atas properti hingga Desember 2021, melalui PMK 103/PMK.010/2021. Insentif PPN DTP senilai 100% dan 50% diberikan untuk rumah dengan harga jual masing-masing paling tinggi Rp 2 miliar dan diatas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.
- Presiden Joko Widodo meminta harga tes PCR turun di kisaran Rp 450.000 – Rp 550.000 kepada Menteri Kesehatan. Selain itu, beliau meminta hasil tesnya bisa keluar maksimal 1×24 jam.
- Menteri Investasi optimis target investasi 2021 sebesar Rp 900 triliun tercapai. Walaupun ekonomi kuartal III-2021 berpotensi menurun karena PPKM berlangsung 1,5 bulan. Disisi lain, porsi realisasi investasi di luar Jawa di kuartal II-2021 sebesar 51% (Rp 113,6 triliun) menggambarkan dampak baik pembangunan infrastruktur sehingga investor asing tidak hanya fokus investasi di Pulau Jawa.
Poin Penting
Kebijakan pembukaan pusat perbelanjaan dengan kapasitas 25% dan perpanjangan insentif PPN DTP atas properti diharapkan bisa berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga:
- 7 Layanan Pinjaman Online Terbaik dan Terdaftar Resmi di OJK
- Harga 1 Lot Saham Microsoft (NASDAQ:MSFT) Terbaru Hari Ini
- Harga 1 Lot Saham Google, Diperkirakan Naik Hingga Akhir Tahun 2021
- Kode dan Harga Saham Google Per Lembar Terbaru
Perlu Paham di Bulan Agustus: Financial Planning
Di Bibit Newsletter minggu lalu, kita sudah mengenal pengertian Financial Planning beserta manfaatnya. Hal terpenting dalam Financial Planning adalah put your words into action.
Oleh karena itu, kita akan membahas tujuan dan cara memulainya minggu ini.
Apa Tujuan dari Financial Planning?
Tujuan dari Financial Planning adalah membantu pengelolaan uang menjadi lebih baik, dan mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Baca juga:
- Kode dan Harga Saham Microsoft Per Lembar Terbaru Hari Ini
- Cara Membeli Saham Google Terbaru Untuk Pemula 2021
- Daftar 5 Nama Pemegang Saham Google Terbesar Saat Ini
- Jumlah Dividen Saham Google Per Tahun
Bagaimana Cara Mudah Memulainya?
Langkah awalnya dengan memasukkan data penghasilan dan pengeluaran, lalu membaginya berdasarkan jenis pengeluaran. Ini biasanya disebut dengan budgeting.
Jenis pengeluaran terbagi menjadi 3 bagian:
- Pengeluaran primer: kebutuhan pokok yang kamu perlukan untuk hidup setiap bulan. Contoh: belanja bulanan, transportasi, tempat tinggal (kos-kosan ataupun sewa) dan internet.
- Pengeluaran kewajiban: bersifat wajib dipenuhi setiap bulannya. Contohnya cicilan utang, uang sekolah anak, dan premi asuransi.
- Pengeluaran sekunder: bersifat keinginan dan hiburan. Bisa dibilang, semua pengeluaran senang – senang ada disini. Contohnya beli boba, langganan streaming musik, atau staycation.
Dari contoh di atas, penghasilan perbulan Rp 5.000.000 dan total pengeluaran Rp 3.500.000, penghasilan kamu yang tersisa adalah sebesar Rp 1.500.000. Sisa penghasilan tersebut bisa kamu gunakan untuk alokasi tabungan dan investasi.
Jadi, dengan melakukan budgeting. Kita mengetahui besar pengeluaran setiap bulan, gambaran pola pengeluaran selama ini, dan jumlah yang bisa kita alokasikan untuk tujuan keuangan kita.