Home » Finansial » Saham » Perkembangan Kinerja, Risiko dan Cara Membeli Saham Apple Terbaru

Perkembangan Kinerja, Risiko dan Cara Membeli Saham Apple Terbaru

risiko dan cara membeli saham apple untuk investor pemula

Tahun lalu, saham Apple sempat turun drastis akibat pandemi Covid-19. Apakah saat ini saham Apple masih layak dimiliki? Tentukan keputusannya setelah memahami risiko dan cara membeli saham Apple berikut ini.

Pernyataan tersebut mulai banyak dipertanyakan seiring dengan peluncuran iPhone 13 terbaru mendekati akhir tahun nanti.

Untuk mengetahui apakah saham AAPL (kode emiten Apple) akan meningkat signifikan atau tidak di tahun ini.

Baca juga: Daftar 5 Nama Pemegang Saham Apple Terbesar dan Terbaru

Baca juga: Berapa Jumlah Dividen Saham Apple per Tahun 2021?

Baca juga: Harga 1 Lot Saham Apple (NASDAQ:AAPL) Terbaru Hari Ini

Baca juga: Kode dan Harga Saham Apple Per Lembar Terbaru Saat Ini

Berikut beberapa informasi sebagai pertimbangan, ikuti hingga akhir agar tidak ada kesalahan ketika membeli saham.

Kinerja Saham Apple

Berbagai upaya dilakukan Apple demi memaksimalkan kinerja setelah gagal mempertahankan pendapatan dari penjualan ponsel super cepat dan kerennya tahun lalu, iPhone 12 dan iPhone 12 Pro Max.

Berdasarkan chart NAS, Apple berhasil menduduki posisi ke-25 sebagai perusahaan yang harga sahamnya terus tumbuh selama 3 bulan.

Kini harga saham Apple melonjak menjadi 148,60 dolar atau dalam kurs Indonesia sejumlah 2.130.775,40 rupiah per lembarnya.

Baca juga: Risiko dan Cara Membeli Saham Microsoft untuk Investor Pemula

Baca juga: Daftar Nama-Nama Pemegang Saham Microsoft Terbesar

Baca juga: Jumlah Dividen Saham Microsoft Per Tahun 2020 – 2021

Diperkirakan kenaikan tersebut tetap stabil sepanjang tahun ini. Hal ini juga dikarenakan rencana peluncuran smartphone seri terbaru dan mobil Apple yang masih menjadi rumor.

Di samping kinerja yang dilakukan, ada beberapa risiko yang harus diketahui oleh para pemegang saham Apple ini.

Risiko Membeli Saham Apple

risiko dan cara membeli saham apple untuk investor pemula

1. Hubungan Bilateral yang Semrawut

Hubungan bilateral yang dimaksud di sini adalah antara Amerika dan Cina. Negara US merupakan asal dari perusahaan teknologi mendiang Steve Jobs, dan Cina sebagai lokasi perakitannya.

Ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir untuk mengurangi biaya pemasokan. Jadi, setelah dirakit, barang akan diimpor dan diperjualbelikan sebagian ke Amerika.

Dari upaya tersebut, Apple jadi terekspos luas di negara-negara Asia. Sayangnya hasil kerja sama tersebut terganggu karena Trump secara terang-terangan menuding Cina sebagai penyebab Covid-19.

Hal ini diperburuk dengan pembatasan akses Huawei ke US sehingga mengakibatkan perseteruan dagang di antara keduanya.

2. Amat Bergantung pada Produk iPhone

iPhone memang memberikan andil besar dalam keuntungan perusahaan. Akan tetapi, ketergantungan Apple pada produk tersebut malah dipandang sebagai sebuah risiko yang akan berpengaruh pada nilai saham AAPL nanti.

Mungkin hal tersebut yang menjadi alasan banyak investor hingga kini masih yakin akan kesuksesan saham Apple.

Tidak dimungkiri bahwa bisnis iPhone menyumbang lebih dari 50% di penjualan. Sedangkan, layanan cloud hanya menghasilkan pendapatan sejumlah kurang dari 20%.

Sayangnya keberhasilan tersebut diragukan karena tidak cukup kuat menutupi penurunan aktivitas penjualan perangkatnya.

Pihaknya sendiri tidak begitu percaya dengan produk selain iPhone dapat mengembangkan Apple menjadi lebih besar.

Bila pamor iPhone meredup, hal tersebut dapat dipastikan akan mempengaruhi saham AAPL menurun drastis.

Baca juga: Harga 1 Lot Saham Microsoft (NASDAQ:MSFT) Terbaru Hari Ini

Baca juga: Kode dan Harga Saham Microsoft Per Lembar Terbaru Hari Ini

Baca juga: Risiko dan Cara Membeli Saham Google Terbaru Untuk Pemula 2021

Baca juga: Daftar 5 Nama Pemegang Saham Google Terbesar Saat Ini

Pertumbuhan Saham Apple Inc. Saat Ini

Dua risiko di atas memang cukup mengkhawatirkan. Covid juga berangsur-angsur berlalu, hingga saat ini pertumbuhan saham Apple terus diusahakan secara sempurna.

Perencanaan akan produk iPhone terbaru dilakukan demi mengubah saham menjadi lebih positif.

Sudah direncanakan bahwa Apple akan memproduksi 75 juta smartphone paling baru untuk diluncurkan di tahun ini. Komponennya juga sudah dipesan dan mulai produksi sejak pertengahan Agustus 2021.

Upaya tersebut diharapkan akan mengubah pendapatan dan laba menjadi meningkat. Perkiraan harga saham naik sepanjang 2021 ini juga sudah banyak diprediksi.

Baca juga: Jumlah Dividen Saham Google Per Tahun, Alphabet Cetak Laba Hingga US$55,3 Miliar di Kuartal I-2021

Baca juga: Harga 1 Lot Saham Google, Diperkirakan Naik Hingga Akhir Tahun 2021

Baca juga: Kode dan Harga Saham Google Per Lembar Terbaru

Baca juga: 5 Cara Buka Rekening Saham Untuk Mahasiswa, Mudah Banget!

Tahapan Cara Membeli Saham Apple Inc. Untuk Investor Pemula

Pada dasarnya, pembelian saham internasional sama seperti ketika membeli saham dalam negeri. Berikut cara mudah membeli saham Apple.

1. Melakukan pendaftaran

Langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin membeli saham AAPL adalah dengan mendaftar di sekuritas luar negeri.

Sama seperti berinvestasi pada saham domestik, berbagai formulir harus dilengkapi sebagai persyaratan.

Berikut beberapa dokumen yang sering disyaratkan saat mendaftar di sekuritas saham: kartu identitas, NPWP, nomor identitas KSEI, serta materai yang disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Membeli saham melalui aplikasi

Setelah pengajuan sebagai investor terpenuhi, lakukan pengunduhan aplikasi broker saham untuk masuk ke akun yang sudah terdaftar, seperti Etoro, Investing, dan lainnya.

Aktivasi akun sebelum menggunakan fitur transaksi pada aplikasi tersebut.

3. Mengisi saldo

Meski tidak ada biaya pendaftaran, ada syarat minimum saldo yang harus dipenuhi supaya nanti bisa bertransaksi jual beli saham.

Dibandingkan via online, sebaiknya lakukan proses pendaftaran dengan mendatangi kantor resmi sekuritas tersebut demi mendapatkan informasi akurat.

Sudah paham risiko dan cara membeli saham Apple di atas? Perbarui terus pengetahuan mengenai bisnis saham sebelum memutuskan untuk serius berinvestasi saham blue chip luar negeri.