Menjadi freelancer saat ini sudah semakin banyak peminatnya yang digandrungi anak muda di Indonesia maupun di Dunia. Tidak hanya part-time, kini sudah jamak ditemukan orang yang mendedikasikan dirinya sebagai fulltime freelancer.
Freelancing sendiri merupakan profesi yang mengerjakan sesuatu bersifat sementara dalam waktu tertentu, biasanya mengerjakan pekerjaan yang bersifat proyek per proyek.
Maka dari itu, memiliki fleksibilitas waktu karena ia tidak dibayar berdasarkan durasi bekerja, tapi proyek yang dikerjakan.
Baca juga: 5 Persiapan Menjadi Wirausahawan untuk Karyawan Supaya Bisnis Cepat Sukses
Freelancer biasanya merupakan orang yang memiliki keahlian dibidang menulis, designer, digital marketing, animasi dan video editing, dan keahlian yang secara umum dikerjakan dalam bentuk proyek per proyek.
Menjadi seorang freelancer memiliki segudang keuntungan yang hampir mustahil dimiliki oleh seorang pekerja kantoran. Makin majunya teknologi, membuat keuntungan itu tampak makin menarik dan menggiurkan.
Namun, di balik keuntungan menjadi freelancer juga tersimpan beberapa tantangan yang harus disiasati dengan bijak. Apa saja itu? Yuk kita simak ulasan dari bacalagers.com kali ini!
Baca juga: Duh, 10 Profesi Ini Tak Ada Libur di Hari Raya. Mudik Kampung Halaman Pun Tinggal Kenangan
Beginilah Plus Minus jadi Freelancer yang Bakal Kamu Dapatkan
1. Lebih memiliki kuasa atas waktunya
Tidak bisa dipungkiri, keuntungan seorang freelancer adalah waktunya yang fleksibel. Dengan target proyek yang sudah ditetapkan di awal, pekerja paruh waktu bisa menyiasati waktu ia bekerja. Ya, begitulah menikmati kerja sampingan sebagai freelancer.
Seorang pekerja freelance ada yang memanfaatkan waktu pagi ia melumat pekerjaan-pekerjaan yang diminta kliennya. Lain freelancer, justru harus bekerja di tengah malam menunggu ide-ide briliannya muncul.
Berbeda lagi dengan freelancer yang part-timer. Ia dapat mengerjakan proyek-proyeknya di tengah waktu luang atau di sela-sela rutinitas yang dimilikinya. Kebebasan ini tentu tidak dimiliki oleh pekerja kantoran atau kebanyakan profesi lainnya.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Stres saat Bekerja beserta Penyebabnya
2. Potensi penghasilan yang tidak terbatas
Freelancer profesional memiliki pola penghasilan yang mirip dengan entrepreneur. Semakin produktif ia bekerja, semakin banyak relasi yang ia miliki, semakin tinggi jam terbangnya, penghasilannya akan semakin banyak.
Tidak ada batasan seberapa besar seorang pekerja paruh waktu dapat menghasilkan uang dalam sebulan. Semakin rajin atau banyak proyek yang dikerjakan, semakin tinggi pula pendapatan yang diterima.
Bagi freelancer pemula, yang baru terjun ke dunia paruh waktu, biasanya hanya mendapatkan penghasilan di bawah UMR.
Namun seiring makin tingginya jam terbang yang dimiliki, biasanya akan dibarengi dengan peningkatan penghasilan. Jadi, harus sabar-sabar jika ingin menekuni dunia tersebut.
Baca juga: 5 Tips Agar Naik Gaji dengan Cepat yang Bisa Anda Terapkan
3. Lebih dekat dengan keluarga dan orang tersayang
Kelebihan yang satu ini berkaitan dengan fleksibilitas waktu yang dimiliki seorang pekerja freelance. Berkaitan juga dengan pola interaksi pekerja tersebut dengan orang-orang di sekitarnya. Jika ingin memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga, para pekerja freelance bisa mendapatkannya dengan lebih mudah.
Penyiasatan waktu dalam bekerja merupakan kunci dalam mendapatkan waktu berkualitas dengan keluarga.
Freelancer perlu menyusun skala prioritasnya dalam bekerja, sehingga dapat selesai tepat waktu. Hindari juga menunda-nunda pekerjaan, sehingga jadi mepet mendekati deadline.
Selain itu, cara kerja freelancer yang bisa dilakukan secara remote juga menjadi daya tarik tersendiri. Ia bisa bekerja dari rumah, atau di manapun bersama orang-orang tersayang tanpa harus jauh dari mereka.
Baca juga: 4+ Soft Skill yang Harus Dimiliki Karyawan, Apa Saja?
4. Mengurangi risiko kecelakaan kerja
Ini menjadi salah satu keunggulan dari berprofesi sebagai freelancer. Mereka biasanya tidak harus bekerja di luar ruang. Cukup dengan fasilitas komputer, jaringan internet, dan beberapa instrumen pendukung, mereka sudah bisa bekerja.
Kecuali untuk beberapa proyek yang memang harus dilakukan outdoor seperti pengambilan beberapa video dan gambar luar ruangan.
Karena minimnya aktivitas fisik dari seorang freelancer. Risiko kecelakaan lalu lintas juga tetap ada, meski tidak sebanyak mereka yang pekerja lapangan.
Untuk itu, bagi freelancer dianjurkan untuk memiliki proteksi terhadap dirinya lewat asuransi. Nah yang wajib dimiliki oleh seorang pekerja freelance adalah asuransi kesehatan mengingat biaya pengobatan yang semakin mahal.
Kalau pekerja paruh waktu ini juga menjadi tulang punggung keluarga, maka dianjurkan memiliki asuransi jiwa. Dengan demikian resiko tersebut bisa ditekan ke level minimal.
Dari beberapa benefit yang dimiliki oleh seorang pekerja freelance, juga ada tantangan yang harus dihadapi mereka. Namun dengan strategi yang tepat, kelemahan dari dunia freelancing ini bisa dijalani dengan bahagia. Apa saja itu?
5. Pemasukan tidak stabil
Kelemahan ini kerap dihadapi oleh freelancer, tidak hanya yang pemula, yang sudah sepuh pun terkadang menghadapi hal yang sama. Terkadang order datang bagaikan durian runtuh, tapi lain waktu, bisa jadi seret.
Akhirnya, jika tidak bisa mengelola uang dengan baik, maka tidak jarang berhutang jadi solusi. Meski penghasilan tidak tetap, persiapan dana tidak terduga tetap harus dipikirkan.
Pengelolaan keuangan mutlak harus dimiliki, mulai dari tabungan masa depan, keperluan harian, dan juga dana tak terduga. Untuk yang terakhir, menggunakan asuransi bisa jadi pilihan untuk menekan risiko dana tak terduga akibat masalah kesehatan.
Baca juga: Inilah 5 Skill Kerja di Era Industri 4.0 yang Paling Dibutuhkan
6. Persaingan lebih ketat
Sebagai seorang pekerja freelance profesional, tentu harus memiliki nilai jual yang di atas rata-rata. Jika tidak, klien biasanya akan melirik pekerja freelance lain yang memiliki kemampuan lebih baik.
Mau tidak mau, freelancer harus giat meng-upgrade dirinya secara berkala. Sehingga kemampuannya akan terus berkembang dan terpakai sesuai dengan perkembangan pasar.
Tidak ada salahnya juga untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk mengikuti berbagai pelatihan dan workshop. Ini bisa jadi investasi terhadap diri sendiri.
Baca juga: Bagaimana Kamu Mempersiapkan Berbicara Bahasa Inggris di Kantor?
7. Tidak jaminan kesehatan dan hari tua
Karena usia produktif itu terbatas masanya, seorang pekerja freelance juga perlu mempersiapkan masa depan saat memasuki usia pensiun. Kalau pegawai memiliki BPJS Ketenagakerjaan yang mencakup Jaminan Hari Tua atau JHT, hak yang sama juga bisa dimiliki seorang freelancer kok.
Memang tidak seluruh profesi selain freelancer yang memiliki jaminan hari tua. Biasanya kelebihan ini dimiliki oleh mereka yang berprofesi sebagai PNS, pegawai BUMN, maupun pekerja di perusahaan besar.
Namun kini sudah ada berbagai jenis platform yang bisa meng-cover kebutuhan di hari tua, jenis asuransi swasta maupun milik negara.
Jadi dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, berminat jadi pekerja freelancer?
Comments are closed.