Home » Kesehatan » Apa itu Prevalensi dan Penyebab Demam Berdarah Dengeu?

Apa itu Prevalensi dan Penyebab Demam Berdarah Dengeu?

pengertian prevalensi dan penyebab serta gejala demam berdarah dengue secara umum

Infeksi virus yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti ini menjadi lebih umum di seluruh dunia. Demam berdarah merupakan infeksi virus yang bisa menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa, penyakit mirip flu ringan, atau tidak ada gejala sama sekali.

Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah kasus baru demam berdarah telah meningkat secara dramatis.

Ada empat subtipe demam berdarah. Masing-masing dapat menginfeksi Anda hanya sekali, tetapi mereka tidak memberikan kekebalan lengkap, sehingga Anda masih dapat terinfeksi oleh subtipe lainnya.

Risiko untuk demam berdarah meningkat dengan setiap infeksi. Virus dengue disebarkan oleh nyamuk yang sama yang menyebarkan virus Zika dan virus yang menyebabkan demam kuning.

Apa Penyebab Demam Berdarah?

pengertian prevalensi dan penyebab serta gejala demam berdarah dengue secara umum

Virus yang menjadi penyebab demam berdarah disebarkan oleh nyamuk dari spesies Aedes Aegypti, dan kadang-kadang juga oleh Aedes albopictus.

Nyamuk Aedes biasanya ditemukan di daerah perkotaan dan pinggiran kota, karena mereka suka berkembang biak dalam genangan air seperti ban, pot bunga, dan tempat air yang ada di rumah.

Nyamuk-nyamuk ini bisa bertahan hidup pada suhu sub-beku, yang memungkinkan demam berdarah menyebar ke iklim yang lebih dingin.

Pengertian Prevalensi

Sebelum tahun 1970, hanya sembilan negara yang mengalami epidemi dengue parah. Sekarang, penyakit ini tersebar luas (endemik) di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Sekitar setengah dari populasi dunia berisiko terkena infeksi dengue.

Diperkirakan 500.000 orang dengan demam berdarah parah memerlukan rawat inap setiap tahun. Tingkat kematian pada kelompok ini adalah sekitar 2,5 persen.

Gejala Demam Berdarah

Gejala demam berdarah biasanya berkembang antara 3 dan 14 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala yang umumnya terjadi meliputi:

  1. Demam
  2. Sakit kepala dan sakit di belakang mata
  3. Nyeri otot dan persendian yang parah (sumber julukan demam berdarah, “demam patah tulang”)
  4. Kelelahan ekstrim
  5. Ruam muncul antara hari kedua dan kelima demam
  6. Kecenderungan berdarah dari kulit atau hidung
  7. Kotoran berdarah atau perdarahan menstruasi yang berat
  8. Mual dan muntah
  9. Gejala pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, atau hidung tersumbat

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama tiga sampai tujuh hari, di mana demamnya sangat tinggi.

Setelah demam, orang-orang mulai menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk bahkan mengalami demam berdarah yang parah.

pengertian prevalensi dan penyebab serta gejala demam berdarah dengue

Menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), salah satu dari gejala berikut adalah tanda-tanda peringatan yang mungkin menandakan perkembangan demam berdarah yang parah, sering disebut demam berdarah dengue (DBD):

  1. Nyeri atau nyeri perut
  2. Muntah yang persisten
  3. Kelesuan atau gelisah
  4. Pendarahan mukosa, seperti pendarahan gusi atau mimisan
  5. Pembesaran hati
  6. Akumulasi cairan di paru-paru atau perut (seperti ditunjukkan oleh rontgen atau ultrasonografi)

Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue (DBD) adalah bentuk infeksi dengue yang paling serius. DBD adalah sindrom klinis yang didefinisikan oleh empat fitur utama:

  1. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah, menyebabkan kebocoran plasma ke jaringan di sekitarnya dan kurangnya plasma dalam aliran darah (membuat darah lebih terkonsentrasi)
  2. Jumlah trombosit darah rendah
  3. Demam itu berlangsung selama dua hingga tujuh hari
  4. Kecenderungan menuju perdarahan yang parah (hemoragik)

Pendarahan hebat (perdarahan) bukanlah gejala DBD yang paling berbahaya. Kekhawatiran yang paling mengancam jiwa adalah kebocoran bagian cairan darah (plasma) ke dalam jaringan di sekitar pembuluh darah.

Saat ini terjadi, kantong cairan berbahaya tidak hanya menumpuk di tempat yang tidak seharusnya (seperti di paru-paru atau perut), tetapi juga tidak ada cukup cairan yang tersisa di pembuluh darah untuk mensirkulasi darah dengan baik.

Ketidakmampuan untuk mensirkulasi darah dengan benar disebut syok. Syok mengancam jiwa dan dapat menyebabkan masalah metabolisme dan kegagalan organ.

Perawatan syok memerlukan rawat inap di ICU untuk pemantauan ketat dan untuk pemberian obat yang meningkatkan tekanan darah ke kisaran normal.

Istilah sindrom syok dengue (DSS) digunakan ketika orang yang terinfeksi mengalami syok.

Nah, itulah sekelumit ulasan kita kali ini tentang pengertian Prevalensi, Penyebab dan Gejala Demam Berdarah serta Penyakit Demam Berdarah Dengue yang bisa bacalagers.com informasikan kepada Anda semua. Semoga bermanfaat, ya!