Usaha budidaya ternak murai batu Medan dan jenis lainnya saat ini banyak digemari oleh para pecinta burung. Hal ini kemudian membuat jenis burung ini menjadi burung kicau termahal di Indonesia.
Burung Murai Batu selama ini dikenal memiliki fisik yang menawan dan juga memiliki suara yang sangat merdu, tidak heran jika sering menjadi juara dalam kontes burung. Budidaya ternak murai batu banyak dilakukan oleh kalangan atas, mengingat harganya yang cukup mahal.
Meski begitu, ada juga dari kalangan menengah yang juga membudidayakan burung jenis ini. Membudidayakan burung murai batu ini tidaklah sulit sehingga banyak yang membudidayakan.
Bisnis budidaya ternak murai batu bisa dilakukan oleh profesional maupun pemula sekalipun. Sebagai pemula diharuskan untuk terlebih dahulu mengetahui berbagai hal mengenai burung satu ini. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai tata cara budidaya ternak murai batu untuk pemula dari A-Z.
Apa itu Burung Murai Batu
Pengertian burung murai batu adalah salah satu jenis burung kicau dengan nama lain Kucica Hutan dan memiliki nama latin dari burung murai batu adalah Copsychus malabaricus. Burung Murai memiliki banyak jenis sesuai dengan habitat aslinya.
Masing-masing jenis memiliki ciri-ciri fisik dan kicauan yang berbeda-beda. Banyaknya pecinta burung yang budidaya ternak Murai Batu membuatnya terancam punah.
Kebanyakan Burung Kucica Hutan atau Murai Batu yang populer di Indonesia berasal dari Pulau Sumatera. Burung ini memiliki jenis yang cukup banyak dan masing-masing diantaranya sangat sulit untuk dibedakan, kecuali menangkapnya langsung di habitat aslinya.
Meski begitu, perbedaan antar jenisnya bisa dilihat dari bagian ekornya. Saat ini, budidaya ternak Murai batu memang sangat digemari karena burung ini sangat cocok untuk diikutsertakan dalam sebuah kompetisi.
Jenis Burung Murai Batu
Berikut ini adalah daftar kumpulan jenis-jenis burung Murai Batu terbaik yang ada di seluruh dunia beserta penjelasan beberapa jenis jenis murai batu terpopuler di Indonesia.
1. Burung Murai Batu Aceh
Jenis Burung Murai Batu yang pertama adalah Burung Murai Batu Aceh. Saat ini populasi jenis burung ini sudah sangat sulit ditemukan atau sudah langka sehingga sangat pelru untuk membuat usaha penakaran Murai Batu Aceh.
Adapun ciri-ciri dari burung ini adalah memiliki ekor yang sedikit lebih pendek jika dibandingkan dengan Burung Murai Batu Medan. Burung Murai Batu Aceh memiliki ekor yang sangat cantik, lebih cantik dari jenis Burung Murai lainnya.
2. Burung Murai Batu Medan
Bisa dibilang jenis burung murai yang satu ini menjadi salah satu yang terbaik dan paling populer di Indonesia.
Keberadaan burung murai ini tersebar d Pulau Sumatera, Kalimantan dan juga beberapa tempat di Pulau Jawa.
Burung Murai Batu Medan bisa ditemukan di desa terpencil maupun di kawasan pegunungan.
Keistimewaan dari jenis burung murai ini adalah memiliki ekor yang cukup panjang, panjang ekornya bisa mencapai 30 cm. Suara kicauannya sangat berkarakter dan juga mantap.
3. Burung Murai Batu Nias
Dari namanya saja sudah diketahui jika jenis Burung Murai Batu ini berasal dari Nias, Sumatera Utara.
Burung Murai Nias memiliki suara kicau yang khas dan tidak kalah merdu dengan Burung Murai Medan. Kedua jenis Burung Murai ini seringkali bersaing dalam kompetisi burung kicau.
Perbedaan paling mencolok antara Burung Murai Nias dan Burung Murai Medan terdapat pada ukuran tubuhnya. Dimana Burung Murai Nias memiliki ukuran yang lebih kecil.
Ciri khas dari Burung Murai Batu Nias adalah memiliki suara yang jernih dan keras serta bisa menirukan suara burung lain yang ada di sekitarnya. Burung Murai jenis ini mendapat julukan tato hua.
4. Burung Murai Batu Lampung
Berikutnya ada Burung Murai Batu Lampung yang memiliki ukuran tidak jauh berbeda dari Burung Murai Batu Medan.
Burung Murai Lampung memiliki ekor yang lebih pendek. Burung Murai ini sangat cocok dilombakan karena memiliki suara yang lantang dan staminanya tinggi.
Burung Murai Lampung memiliki stamina tinggi sehingga ketika diperlombakan tidak akan kenal lelah dan menyerah. Serta akan terus berusaha menghasilkan suara terbaik dengan cara menirukan suara burung lain yang ada di sekitarnya.
5. Burung Murai Batu Sabang
Burung Murai Batu Sabang berasal dari Kota Sabang, Aceh. Burung Murai jenis ini biasanya dijual di pasaran dengan harga yang sangat mahal, mencapai puluhan juta rupiah.
Harganya yang mahal dikarenakan Burung Murai Sabang memiliki tubuh yang proporsional dan suara yang keras.
Tidak hanya itu saja, Burung Murai Sabang menjadi salah satu burung yang sulit ditemukan atau langka.
Bisa dibilang burung ini juga unik karena memiliki ekor yang lebar dan juga panjang mencapai 20 cm. Tidak heran jika menjadi buruan para pecinta burung untuk dibudidayakan.
6. Burung Murai Batu Jawa
Burung Murai Batu Jawa menjadi jenis Burung Murai yang paling langka sehingga jarang diikutsertakan dalam sebuah kompetisi.
Keunikan dari Burung Murai Jawa ini adalah saat mengeluarkan suara, bulu dan juga kepalanya akan berdiri tegak dan membentuk semacam jambul. Betapa manisnya burung ini, ya.
7. Burung Murai Batu Kalimantan
Meski tidak memiliki suara kicau yang istimewa, tetapi Burung Murai Kalimantan memiliki stamina yang tinggi sehingga bisa mengeluarkan suara kicau yang stabil.
Keunikan dari Burung Murai jenis ini adalah memiliki ekor yang pendek, berkisar 15 cm-20 cm serta memiliki warna bulu yang kontras, warna bulunya didominasi hitam pekat dan coklat muda.
8. Burung Murai Batu Borneo
Jenis Burung Murai Batu selanjutnya adalah Burung Murai Batu Borneo. Burung jenis ini memiliki tiga ras, yaitu ras banjar, ras palangka, dan ras mahkota.
Ketiga ras tersebut tersebar di wilayah Kalimantan. Burung Murai Borneo memiliki ukuran yang cukup mungil jika dibandingkan dengan Burung Murai Medan. Ciri khas dari Burung Murai ini adalah memiliki bulu yang khas, khususnya bagian ekor.
Ciri khas yang dimiliki membuatnya memiliki banyak penggemar sehingga cocok dijadikan pilihan budidaya ternak Murai Batu.
9. Burung Murai Batu Anakan
Jenis selanjutnya ada Burung Murai Batu Anakan. Jenis Burung Murai ini sangat cocok diikutsertakan dalam sebuah kompetisi, terutama yang jantan.
Ciri khas dari burung ini adalah memiliki tubuh yang mungil, meski begitu suaranya tidak kalah merdu.
10. Burung Murai Batu Bordan
Burung Murai jenis ini merupakan hasil perkawinan antara burung murai medan jantan dan burung murai borneo betina.
Hasil dari perkawinan ini menghasilkan jenis burung murai yang cukup unik karena memiliki kombinasi gaya dan juga karakter dari keduanya.
Suara kicauan dari burung murai memiliki irama lagu yang bervariasi. Selain itu, suaranya juga sangat lantang. Bahkan burung murai jenis ini sangat mahir dalam memainkan ekornya saat bertarung.
11. Burung Murai Batu Lahat
Burung Murai Batu Lahat menjadi salah satu jenis burung murai yang sangat populer di Indonesia. Jenis burung murai ini sangat mudah ditemukan di pasaran.
Ciri-ciri khas Burung Murai Batu Lahat yaitu memiliki ekor sepanjang 18-23 cm serta memiliki postur tubuh seperti Burung Murai Batu Nias. Suara kicau burung ini cukup bervariasi dan mentalnya juga bagus.
12. Burung Murai Batu Jambi
Burung Murai Batu Jambi biasanya ditemukan di dataran rendah dan dataran tinggi yang ada di Jambi. Burung Murai jenis ini yang tinggal di dataran rendah memiliki ukuran dan bentuk tubuh yang lebih kecil.
Jenis Burung Murai Batu ini memiliki ekor yang lebih panjang dan juga melengkung ke atas.
Burung Murai Batu Jambi sangat cocok diikutsertakan dalam kompetisi karena memiliki mental tempur yang tangguh dan rajin berkicau.
13. Burung Murai Batu Balak
Banyak yang mengatakan bahwa Burung Murai Batu Balak hampir sama dengan Burung Murai Batu Sabang. Kesamaan keduanya bisa dilihat dari pola ekornya yang unik yaitu memiliki pola corak putih berjajar.
Jumlah corak putihnya cukup bervariasi dan memiliki arti tersendiri. Namun, panjang ekornya tidak lebih panjang dari 20 cm.
14. Burung Murai Batu Bahorok
Burung Murai ini berasal dari Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Jenis burung murai satu ini masih bisa dijumpai di alam bebas, lebih tepatnya di sekitar kaki Gunung Leuser.
Akan tetapi, Burung Murai Batu Bahorok sangat sulit dijinakkan karena jarang berinteraksi dengan manusia.
15. Burung Murai Batu Irian
Jika dilihat, fisik dari Burung Murai jenis ini berbeda dengan jenis Murai Batu lainnya. Dimana Burung Murai Batu Irian memiliki warna cenderung gelap dan hitam.
Namun, pada bagian ujung bulu-bulunya memiliki warna sedikit hijau berminyak dan berkilau. Sedangkan ekornya memiliki panjang sekitar 35 cm.
Fakta Menarik Burung Murai Batu
Apa saja yang Anda ketahui tentang Murai Batu? Inilah beberapa fakta menarik tentang Burung Murai Batu yang wajib diketahui para pecinta burung kicau di Indonesia.
1. Memiliki Jenis yang Cukup Banyak
Fakta menarik yang pertama adalah Burung Murai Batu memiliki jenis yang cukup banyak. Perbedaan masing-masing jenisnya bisa dilihat berdasarkan warna, ekor dan daerah asalnya.
Akan tetapi, masing-masing diantaranya memiliki suara kicau yang sangat merdu. Bisa dibilang jenis-jenis Burung Murai Batu tersebar di seluruh Indonesia.
2. Burung Murai Batu Merupakan Burung Petarung
Fakta menarik selanjutnya dari Burung Murai Batu merupakan burung petarung. Dimana burung ini memiliki mental pemberani dan mudah tersinggung.
Ketika mendengar suara kicauan dari burung lainnya, Burung Murai langsung memiliki keinginan untuk bertempur.
Burung Murai dengan gagahnya akan membusungkan dada, perut, dan juga mengangkat ekornya. Hal ini menunjukkan jika dirinya berkuasa.
3. Bisa Menirukan Kicauan Burung Lainnya
Tidak hanya sebagai burung petarung, Burung Murai ini juga memiliki karakter yang tempramental dan juga kocak.
Burung Murai Batu tidak hanya memiliki ekor yang unik tetapi juga bisa menirukan suara kicau dari burung lain yang didengar.
Tidak hanya menirukan saja, tetapi burung ini memiliki suara yang lebih lantang dan nyaring dibandingkan suara kicauan burung yang ditirukan. Alasan inilah yang membuat burung ini sering memenangkan kompetisi.
4. Burung Murai Batu Medan Paling Banyak Digemari
Burung Murai Batu memiliki jenis yang cukup banyak. Akan tetapi, jenis Burung Murai Batu Medan menjadi yang paling banyak digemari oleh pecinta burung.
Alasannya karena suara kicauan Burung Murai Batu Medan lebih merdu dibandingkan jenis lainnya.
Jika dilihat dari fisiknya, Burung Murai Batu Medan memiliki tubuh yang indah dan juga indah. Selain itu, Burung Murai Batu Medan memiliki ekor yang panjang melebihi panjang tubuhnya sendiri.
5. Mudah Jinak dan Patuh Pada Pemiliknya
Seperti yang diketahui jika habitat asli burung ini adalah hutan yang memiliki pepohonan tinggi.
Meski begitu, saat menjadi hewan peliharaan Burung Murai Batu mudah beradaptasi dengan tempat tinggal barunya atau sangkar burung. Tidak heran jika hewan satu ini banyak diburu dan dibudidayakan.
Budidaya ternak Murai Batu memang sangat digemari karena memiliki suara kicau yang sangat merdu dan nilai jualnya cukup tinggi. Alasan lainnya yaitu merupakan salah satu hewan peliharaan yang jinak dan patuh kepada pemiliknya.
6. Memiliki 3 Warna Bulu yang Berbeda
Keunikan dan kecantikan Burung Murai Batu bisa dilihat dari warna bulu pada tubuhnya. Dimana burung ini memiliki 3 warna bulu yang sangat indah. Ketiga warna tersebut yaitu warna hitam, merah-jingga dan biru.
Bulu yang dimilikinya dominan warna hitam dan menutupi hampir seluruh bagian tubuhnya. Bagian bawah memiliki warna bulu dengan gradasi warna merah-jingga.
Sedangkan bagian kepala dihiasi bulu dengan warna semburat biru. Beberapa jenis Burung Murai, pada bagian ekor panjangnya memiliki bulu berwarna putih yang cantik.
Harga Burung Murai Batu di Pasaran
Harga burung hasil budidaya ternak Murai Batu cukup mahal ratusan ribu hingga jutaan.
Namun, setiap jenis burung ini memiliki harga yang berbeda. Tetapi rata-rata harganya di atas satu juta rupiah per ekornya. Berikut data lengkapnya:
Jenis Murai Batu | Harga |
---|---|
Harga Burung Murai Batu Medan | Rp 700.000 - Rp 1.300.000 |
Harga Burung Murai Batu Lampung | Rp 1.000.000 - Rp 1.700.000 |
Harga Burung Murai Batu Nias | Rp 1.200.000 - Rp 1.400.000 |
Harga Burung Murai Batu Borneo | Rp 600.000 |
Harga Burung Murai Batu Aceh | Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000 |
Harga Burung Murai Batu Irian | Rp 2.000.000 |
Harga Burung Murai Batu Kalimantan | Rp 750.000 |
Peluang Usaha Beternak Burung Murai Batu
Memiliki suara kicauan yang merdu membuat Burung Murai Batu memiliki banyak penggemar sehingga memiliki harga jual yang cukup mahal.
Banyak penggemar burung ini kemudian melakukan budidaya ternak Murai Batu. Ternyata membudidayakan burung tersebut memberikan peluang bisnis yang besar untuk mendapatkan banyak keuntungan.
Jenis Burung Murai Batu yang paling banyak dicari adalah Burung Murai Batu Medan. Dimana burung ini memiliki suara yang sangat merdu dan bulunya begitu mewah.
Tidak heran jika banyak yang membudidayakannya. Budidaya ternak Murai Batu tidak hanya dijadikan hobi semata tetapi juga bisa dijadikan peluang usaha yang sangat menjanjikan. Bagaimana tidak, harga jual burung ini begitu mahal dan pasar untuk menjualnya juga banyak.
Baca juga: Peluang Bisnis Burung Pipit
Prospek Ternak Murai Batu 2020
Selain memiliki suara kicauan yang indah, burung Murai Batu juga memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran. Harga burung murai batu akan semakin tinggi apabila burung ini memenangi kompetisi. Harga satu ekor burung yang berhasil memenangi kompetisi bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Burung ini memiliki banyak peminat. Selain karena kicauannya yang luar biasa merdu, burung murai batu juga diminati karena bentuk tubuhnya yang sangat elegan.
Burung Murai Batu memiliki ekor yang panjang dengan warna bulu ekor yang eksotik. Perpaduan warna tubuhnya juga sangat menarik. Jadi sangat wajar apabila burung ini dihargai dengan harga yang cukup tinggi.
Meskipun biaya budidaya ternak Murai Batu cenderung mahal, namun memiliki prospek keuntungan dari budidaya ternak Murai Batu sangat menggiurkan.
Harga anakan berumur 2-3 bulan bisa mencapai 1,5 hingga 3 juta per ekor tergantung dari jenisnya. Satu pasang bisa menghasilkan 2 sampai 4 ekor anakan.
Bisa dibayangkan berapa rupiah yang didapat apabila seseorang memelihara beberapa pasang sampai puluhan pasang burung ini.
Baca juga: Cara Beternak Burung Puyuh
Kendala Budidaya Ternak Burung Murai Batu
Terdapat beberapa kendala ketika akan menjalankan budidaya ternak Murai Batu, diantaranya adalah:
- Menggunakan indukan yang masih terlalu muda. Hal ini akan berpengaruh terhadap kecenderungan yang tidak stabil dan belum matang untuk kawin dan mengurus anak.
- Pejantan yang birahi terlalu cepat yang akan mengacak-acak sarang dan mematuk memecahkan telur. Selain itu, betina juga bisa birahi terlalu cepat yang akan menyebabkan enggan untuk mengerami telur dan memecahkan telur.
- Adanya predator yang masuk ke sarang, seperti semut merah, cicak, kadal, tikus bahkan kecoa dan katak. Selain berbahaya bagi telur, predator ini juga akan membuat Murai batu tidak nyaman.
- Sarang yang tidak nyaman. Hal ini bisa disiasati dengan membuat beberapa sarang dari beberapa bahan, bentuk dan tempat yang berbeda.
- Jangan letakkan sarang terlalu tinggi dan memiliki kontak langsung dengan sinar matahari hal ini akan membuat sarang terlalu panas dan membuat tidak nyaman murai batu.gunakan atap pada sarang, agar sarang menjadi teduh.
- Adanya kutu atau hama lain pada sarang.
- Indukan kekurangan kalsium, hal ini akan menyebabkan indukan memakan telurnya sendiri. Berikan cukup gizi dari suplemen maupun vitamin pada makanan dan minuman.
- Beberapa indukan Murai batu akan merasa terganggu ketika tuannya sering melihat sarang. Indukan butuh privasi untuk mengerami telur. Kalaupun ingin memantau perkembangan telur dan indukan bisa menggunakan CCTV yang dipasang di sekitar sarang. Kandang indukan pun harus terpisah dengan kandang-kandang murai batu lainnya.
- Pakan yang diberikan tidak mencukupi. Berikan pakan yang cukup terutama ketika memasuki masa penetasan telur. Kekurangan pakan akan sangat memungkinkan indukan membunuh atau mematuk telurnya sendiri.
- Indukan yang ingin dikawinkan memasuki masa mabung. Hal ini akan membuat indukan memakan telurnya sendiri karena instingnya yang tidak ingin berkembang biak, membesarkan dan memberi makan anaknya.
Kerugian Ternak Murai Batu
Meski peluang dan prospek budidaya ternak Murai Batu sangat terbuka lebar, akan tetapi banyak yang mendapatkan kerugian.
Terlebih hampir 70% orang yang membudidayakan burung ini merupakan seorang pemula yang belum memiliki pengalaman. Terlebih motivasi membudidayakan burung ini dikarenakan harga jualnya yang mahal.
Banyak pemula yang mendapatkan kerugian saat melakukan budidaya ternak Murai Batu dengan berbagai alasan.
Alasan tersebut dikarenakan keliru memilih indukan, kurang menjaga kesehatan burung dan juga kebersihan kandangnya, serta kurang paham mengenai teknik pemeliharaan anakan burung murai pasca dipanen.
Baca juga: Peluang Usaha Budidaya Ternak Lele
Cara Membuat Kandang Ternak Murai Batu
Sebelum memulai ternak burung Murai Batu, terlebih dahulu harus membuat kandang untuk beternak burung Murai Batu, berikut tata cara membuat kandang budidaya ternak murai batu untuk pemula;
1. Lokasi Kandang
Pemilihan lokasi kandang sangat penting dalam keberhasilan budidaya ternak Murai Batu. Pemilihan lokasi akan sangat berkaitan dengan kemudahan beradaptasi dan kenyamanan burung ini dengan lingkungan sekitar.
Kandang harus tenang dan jauh dari suara bising seperti suara kendaraan, suara mesin maupun suara gemuruh lainnya.
Selain harus nyaman, lokasi kandang juga harus aman dari pencurian. Desain kandang Murai Batu harus seperti lingkungan aslinya.
Sirkulasi udara harus lancar, udara harus sejuk, berikan ranting-ranting sampai harus ada kolam untuk mandi dan minum.
2. Cara Membuat Kandang Murai Baru
Setelah memilih lokasi kandang di lingkungan yang tepat, hal selanjutnya yang harus dipertimbangkan dalam budidaya ternak murai batu adalah desain kandang itu sendiri.
Kandang tidak perlu besar dan luas, namun kandang juga jangan terlalu kecil. Ukuran kandang Murai Batu pada umumnya adalah panjang 90 cm, lebar 90 cm dan tinggi 180 cm.
Kandang murai batu harus diberi sekat atau pembatas. Sekat ini bisa berupa papan kayu/triplek atau tembok dari bata maupun batako.
Atap kandang harus transparan agar sinar matahari dapat masuk dengan sempurna, dan jangan lupa untuk memberi ventilasi udara agar kandang tidak pengap dan kondisi di dalam tetap sejuk.
Selain mempertimbangkan ukuran, cahaya matahari dan udara, kandang juga harus dilengkapi dengan peralatan pendukung. Peralatan ini berupa:
- Sarang untuk bertelur yang terbuat dari anyaman bambu yang dilapisi kain dan isi rumput kering.
- Tempat tangkringan dari ranting-ranting pohon.
- Tempat pakan dan air yang diletakkan di dekat sarang.
- juga lampu ukuran 5-10 watt yang berguna untuk penerangan di malam hari dan penghangat ketika musim hujan.
Rekomendasi Pakan Ternak Murai Batu Terbaik
Pemberian pakan dalam budidaya beternak murai batu menjadi hal penting dan kunci sukses dalam produktivitas burung murai dalam bertelur, indukan Murai Batu harus sehat jasmani dengan menggunakan daftar pilihan makanan ternak murai batu terbaik berikut ini.
1. Jangkrik
Jangkrik memiliki banyak manfaat bagi Murai Batu, diantaranya sebagai pemacu stamina dan pengatur ritme birahi. Pakan jenis ini juga memiliki kandungan asam amino yang berguna untuk proses pembentukan sel.
Jangkrik dapat diberikan setiap hari dengan jumlah tertentu. Jangkrik dapat diberikan dengan cara letakkan secara utuh ditempat pakan atau diberikan langsung dengan menghilangkan kaki bagian belakangnya terlebih dahulu.
2. Kroto
Kroto termasuk pakan yang dapat dengan mudah dicerna oleh Murai Batu. Pakan jenis ini sangat bermanfaat untuk menjaga stamina burung tersebut, pemberian secara rutin dapat menjaga suhu tubuh dan secara tidak langsung akan meningkatkan birahi.
Kroto juga sangat berguna untuk burung Murai Batu dewasa yang mengalami masalah susah berkicau, stress dan lesu.
3. Ulat kandang dan Ulat Hongkong
Ulat kandang dapat mengendalikan asupan gizi Murai Batu. Sedangkan Ulat Hongkong dapat meningkatkan daya fighter. Tentunya selain pakan ini, burung juga harus memperoleh Extra Fooding (EF) dan perawatan yang tepat.
4. Cacing
Kandungan protein cacing tersusun dari asam amino. Cacing dapat bermanfaat untuk mengoptimalkan sistem metabolisme, meningkatkan kekebalan tubuh, menstabilkan birahi, mencegah kemandulan, melancarkan proses reproduksi, membantu pertumbuhan dan membuat bulu lebih mengkilap.
5. Larva Tawon atau Lebah
Larva ini mengandung banyak manfaat, diantaranya mencegah terkena virus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengoptimalkan sistem saraf, merangsang nafsu makan, meningkatkan masa otot dan energi, mempercepat perkembangan bakalan atau anakan, dan mengatasi masalah mabung.
6. Ikan Guppy
Pelaku budidaya ternak murai batu juga bisa memberikan ikan guppy. Ikan guppy memiliki kandungan yang sangat baik untuk Murai Batu, diantaranya omega 3, asam amino taurine, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, vitamin B12 dan selenium.
Kandungan tersebut sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan saraf dan penglihatan, pertumbuhan sel otak, kekuatan tulang, mencegah kerusakan saraf, metabolism tubuh dan sebagai antioksidan.
7. Telur Rebus
Telur rebus baik itu telur ayam, bebek atau puyuh memiliki kandungan protein yang sangat baik untuk Murai Batu.
Selain protein, telur rebus juga mengandung asam amino yang bermanfaat untuk pembentukan hormone dan pertumbuhan bulu serta berbagai macam vitamin, seperti Vitamin A, D, E, K, B2, B5, B9 dan B12.
8. Udang Kecil
Jenis pakan lainnya yang dapat diberikan ke Murai Batu adalah Udang Kecil. Pakan jenis ini memiliki kandungan energi, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor dan zat besi.
Selain itu, udang kecil juga mengandung vitamin A, B dan C. Namun pemberian udang jangan dilakukan setiap hari karena sifatnya panas.
Sebaiknya pakan ini diberikan sehari sebelum lomba. Caranya kupas kulit udang terlebih dahulu sebelum diberikan ke Murai Batu.
Udang ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif apabila tidak menemukan ulat hongkong. Udang memiliki fungsi yang sama yakni dapat meningkatkan birahi secara langsung.
Baca juga: Peluang Usaha Bisnis Anjing Ras
Panduan dan Tata Cara Budidaya Ternak Murai Batu
Tidak mudah memang, tetapi dengan membaca artikel cara mudah untuk beternak burung Murai Batu sampai sukses 99,99% ini harus dilakukan secara bertahap. Berikut panduan lengkapnya.
1. Mempersiapkan Kandang Burung Murai Batu
Langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin budidaya ternak Murai Batu adalah mempersiapkan kandangnya. Kandang yang dipersiapkan merupakan kandang khusus untuk ternak dengan ukuran cukup luas dan tinggi.
Kriteria kandang untuk budidaya ternak murai batu adalah mendapatkan sinar matahari yang cukup, memiliki sirkulasi udara yang baik, berada di lokasi yang tenang dan jauh dari suara bising dan memiliki ukuran cukup luas supaya burung tidak stres.
2. Pemilihan Bibit Burung Murai Batu
Langkah budidaya ternak murai batu selanjutnya yaitu memilih bibit Burung Murai yang baik dan berkualitas. Langkah ini merupakan kunci suksesnya membreeding burung ini. Maka dari itu, harus dilakukan dengan selektif dan teliti.
Untuk bibit murai betina, pilihlah yang berusia 1-2 tahun. Hal ini dikarenakan pada rentang usia tersebut burung ini bisa berkembangbiak dengan optimal. Pastikan juga bibit burung murai yang dipilih dalam keadaan sehat.
Sedangkan untuk bibit murai jantan, pilihlah yang berusia sudah matang yaitu berusia di atas 2 tahun. Pastikan juga bibit burung Murai Jantan dalam keadaan sehat dan juga tidak cacat fisik.
3. Pemberian Pakan Burung Murai Batu
Pastikan untuk memilih pakan burung yang baik supaya bisa menghasilkan burung yang sehat dan berkualitas.
Budidaya ternak Murai Batu tidak hanya membutuhkan pakan yang sehat dan berkualitas tetapi juga membutuhkan nutrisi tambahan berupa vitamin burung.
Untuk menunjang pertumbuhannya, Burung Murai Batu membutuhkan protein. Protein bisa diperoleh dari pakan buatan seperti produk-produk voer premium dan sebagainya.
Selain itu, juga bisa ditambah dengan memberikan pakan alami berupa jangkrik maupun ulat hongkong.
4. Proses Kawin Burung Murai Batu
Dalam satu kandang sebaiknya masukkan 2 ekor Burung Murai betina yang sudah siap kawin. Biarkan selama 1-2 minggu supaya burung tersebut beradaptasi dengan kandang baru.
Setelah dua minggu, masukkan burung murai jantan ke dalam kandang yang sama dengan burung murai betina. Biarkan burung murai jantan beradaptasi selama satu minggu.
Jangka waktu satu minggu tersebut berguna untuk menghindari burung murai jantan menyerang burung murai betina. Selain itu juga menunggu burung murai betina birahi.
Adapun tanda-tanda burung murai betina birahi adalah sering berkicau sambil mendekati sangkar burung murai jantan.
Jika tanda-tanda ini sudah muncul maka lepaskan burung murai jantan dari sangkarnya. Cepat atau lambat akan terjadi perkawinan.
5. Merawat Anak Burung Murai Batu
Setelah burung murai betina menetaskan telurnya, kemudian pemiliknya bisa mengambil alih untuk merawat anakan burung sejak umur 7 hari.
Perawatan yang pertama dimulai dengan pemberian pakan. Pemberian pakan bisa dilakukan secara rutin dengan interval 1 jam. Pakan yang bisa diberikan berupa voer yang dicampur kroto dan dilunakkan.
Berikan pakan seperti itu sampai anakan burung murai berusia kurang lebih 2 minggu. Pada minggu ketiga biasanya anakan burung murai sudah bisa memakan kroto sendiri tanpa bantuan.
Jangan lupa juga untuk rutin membersihkan tempat pakan dan minum serta membersihkan kandangnya supaya terhindar dari penyakit.
6. Memandikan Burung Murai Batu
Salah satu cara merawat burung murai batu adalah dengan memandikannya. Tujuannya untuk menghilangkan bakteri, kotoran atau kutu yang menempel pada bulunya.
Selain itu, tujuan lainnya yaitu membantu proses pergantian bulu lama dan juga merangsang tumbuhnya bulu baru.
Cara Beternak Murai Batu Sederhana
Budidaya ternak Murai Batu juga bisa dilakukan dengan cara sederhana. Berikut ini beberapa cara beternak Murai Batu sederhana, antara lain:
- Mempersiapkan Lokasi
- Membuat Kandang Ternak Burung Murai Batu
- Menyiapkan Induk Burung Murai Batu
- Memberikan Pakan Burung
- Pemeliharaan Anakan Burung Murai Batu
Cara Beternak Murai Batu Tangkapan Hutan
Pelaku budidaya ternak murai batu biasanya akan lebih memilih tangkapan dari hutan. Alasannya karena memiliki harga yang terjangkau dan dipercaya memiliki suara yang lebih bagus serta lebih handal ketika kompetisi.
Namun, jika ingin beternak Burung Murai Batu tangkapan hutan harus tahu cara merawatnya dengan benar karena burung ini sangat rentan terserang penyakit hingga menyebabkan kematian.
Berikan Burung Murai Batu tangkapan hutan makanan yang disukainya, seperti ulat hongkong, kroto, jangkrik dan juga ulat kandang. Sangat tidak disarankan langsung memberikannya makanan voer karena masih dianggap sebagai benda yang asing.
Kroto bisa diberikan dengan cara ditaburkan di dasar sangkarnya. Sedangkan ulat hongkong, jangkrik bisa diberikan dalam tempat makan. Sedangkan air minumnya diletakkan di dasar sangkar.
Peternak tidak diperbolehkan untuk terburu-buru menjinakkannya ketika massa pengadaptasian burung dalam sangkar. Letakkan burung ini ditempat yang sepi agar bisa beristirahat dengan tenang dan menenangkan burung dalam sangkarnya.
Hindari juga untuk memandikannya dan menjemurnya. Alasannya karena burung Murai Batu tangkapan hutan kondisinya rentan sakit dan stres. Penjemuran bisa dilakukan saat pagi hari mulai pukul 07.30-08.00 dan di angin-anginkan sebentar.
Cara Ternak Murai Batu Sistem Poligami
Tujuan dari budidaya ternak Murai Batu dengan sistem poligami ini adalah menghemat indukan jantan.
Dimana peternak bisa memasukkan satu ekor burung murai jantan dan beberapa ekor burung murai betina dalam satu kandang yang sama. Berikut cara-cara lengkapnya:
- Masukkan calon induk betina berumur kurang dari satu tahun atau siap dikawinkan.
- Setelah itu masukkan dua burung murai betina dalam kandang, biarkan selama dua minggu supaya bisa beradaptasi.
- Masukkan burung murai batu jantan bersama kandangnya ke dalam kandang betina. Tujuannya supaya burung murai batu jantan tidak menyerang burung murai batu betina dan juga sebagai upaya untuk beradaptasi.
- Tunggu beberapa saat hingga burung murai betina bersiul-siul dan mendekati sangkar jantan.
Cara Ternak Murai Batu Medan Bagi Pemula Step by Step
Hal yang paling ditakutkan dari budidaya ternak burung Murai Batu adalah kegagalan.
Namun, kami memberikan panduan lengkap langkah demi langkah cara beternak Murai Batu Medan super bagi pemula sampai berhasil, diantaranya yaitu:
1. Mempersiapkan Lokasi Kandang Burung Murai Batu
Hal pertama yang harus dilakukan jika budidaya ternak Murai Batu adalah mempersiapkan lokasi kandangnya.
Pilihlah lokasi kandang di luar rumah dan berada di tempat yang tenang. Pemilihan lokasi kandang yang tepat bisa menentukan berhasil atau tidaknya budidaya ternak burung ini.
2. Pembuatan Kandang Burung Murai Batu
Setelah menentukan lokasi yang tepat, langkah-langkah budidaya ternak murai batu selanjutnya yaitu membuat kandang Burung Murai Batu.
Saat membuatnya perhatikan ukuran dan juga sarana pendukungnya. Jangan sampai membuat kandang dengan ukuran yang besar maupun kecil. Idealnya ukuran kandang tersebut yaitu panjang 100cm, lebar 200 cm dan tinggi 200cm.
3. Perhatikan Kebersihan Kandang Burung Murai Batu
Saat melakukan budidaya ternak Murai Batu diharuskan untuk selalu menjaga kondisi kandang supaya tetap bersih.
Kandang yang kotor bisa menyebabkan bakteri dan kuman penyakit yang bisa menyerang burung tersebut. Supaya burung murai yang dibudidayakan tidak terserang penyakit maka harus rajin membersihkan kandangnya.
4. Pemberian Pakan untuk Burung Murai Batu
Pakan menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya ternak murai batu. Dimana kebutuhan gizi dan nutrisi harus dipenuhi supaya produktivitasnya maksimal.
Pakan ternak murai batu yang bisa diberikan adalah kroto atau telur semut rangrang. Bisa juga memberikan pakan tambahan atau extra fooding (EF) seperti ulat hongkong, cacing, jangkrik, belalang atau orong-orong.
5. Memandikan Murai Batu
Salah satu cara menjaga kebersihan Burung Murai Batu adalah menjaga kebersihan tubuhnya. Caranya dengan memandikannya setiap hari.
Sangat disarankan untuk memandikannya antara pukul 07.00-10.00 pagi. Setelah itu, keringkan bulu burungnya dengan mengangin-anginkannya. Kemudian lakukan penjemuran selama 30 hingga 60 menit.
Video Suara Masteran, Pancingan Murai Batu Super Gacor Langsung Nyaut
Kesimpulan
Pada dasarnya budidaya ternak Murai Batu untuk pemula sangat mudah dilakukan. Selain itu budidaya burung ini bisa menjadi salah satu alternatif budidaya yang menghasilkan.
Supaya bisa mendapatkan keuntungan maka, lakukan beberapa panduan dan tata cara budidaya ternak murai batu seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jangan sampai burung Murai Batu mati karena tidak merawatnya dengan baik.
Rawatlah burung ini dengan baik supaya bisa dijual dengan harga yang relatif mahal, semoga artikel cara ternak murai batu untuk pemula di atas bisa dipahami dengan baik dan bisa menghasilkan ternakan burung murai batu istimewa 100jt.