Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses terus menerus manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat karena itu siswa harus benar-benar dilatih dan dibiasakan berfikir secara mandiri. Metematika merupakan pengetahuan yang mempunyai peran sangat besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan lain. Dengan adanya pendidikan matematika di sekolah dapat mempersiapkan anak didik agar menggunakan matematika secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam menghadapi ilmu pengetahuan lain.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diajarkan pada pendidikan dasar atau pendidikan menengah. Dalam pedoman penyusunan kurikulum matematika pada pendidikan dasar, antara lain agar siswa memahami konsep matematika secara luwes, akurat, efisien, dan tepat serta sikap menghargai kegunaan maematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu atau kritis, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri alam pemecahan masalah.
Pengertian Model Pembelajaran CIRC
Model Pembelajaran CIRC adalah salah satu model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis, dimana peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dalam membaca, menulis, memahami kosakata dan seni berbahasa.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menuliskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Serta berfungsi sebagai pedoman bagi para perencana pembelajaran dan bagi para pendidik dalam merencanakan dan melaksanankan aktifitas belajar mengajar.
Tujuan Model Pembelajaran CIRC
Belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan belajar mandiri tanpa harus selalu mengandalkan peran guru, karena mereka telah dibagi dalam kelompok-kelompok yang memiliki kemampuan yang sama “siswa dipilih berdasarkan nilai”. Dalam pemebelajaran model ini guru hanya bertugas untuk memberikan bantuan pada kelompok bila kelompok tersebut belum dapat menyelesaikan tugasnya.
Tujuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebagai berikut “Slavin, 2010:202-204”:
- Membaca Lisan
Meningkatkan kesempatan siswa untuk membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca dengan membuat para siswa membaca untuk teman satu timnya dan dengan melatih mereka mengenai bagaimana saling merespon kegiatan membaca siswa. - Kemampuan Memahami Bacaan
Penggunaan tim-tim kooperatif untuk membantu siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas. - Menulis Dan Seni Berbahasa
Pengembangan CIRC terhadap pelajaran menulis dan seni berbahasa adalah untuk merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi pendekatan proses menulis pada pelajaran menulis dan seni berbahasa yang akan banyak memanfaatkan kehadiran teman satu kelas.
Unsur-Unsur Model Pembelajaran CIRC
Unsur-unsur pada model pembelajaran CIRC antara lain dijelaskan sebagai berikut “Slavin, 2008:204-212”:
- Kelompok Membaca
Pembentukan kelompok membaca dalam pembelajaran CIRC yaitu siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang berdasarkan tingkat kemampuan membaca siswa. Siswa yang kemampuannya heterogen kemudian dibentuk menjadi kelompok. - Tim
Para siswa dibagi ke dalam pasangan dalam kelompok membaca, pasangan-pasangan dalam kelompok tersebut dibagi ke dalam tim yang terdiri dari pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca. - Kegiatan-Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Cerita
Para siswa menggunakan bahan bacaan, cerita diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang diarahkan guru. Diskusi mengenai cerita disusun untuk menekankan kemampuan-kemampuan tertentu seperti membuat dan mendukung prediksi dan mengidentifikasikan masalah dalam bentuk narasi. - Pemeriksaan Oleh Pasangan
Siswa yang telah menyelesaikan semua kegiatan ini, pasangan mereka memberikan formulir tugas siswa yang mengidentifikasikan bahwa mereka telah menyelesaikan atau memenuhi kriteria terhadap tugas tersebut. - Tes
Pada akhir pembelajaran siswa diberikan tes pemahaman terhadap cerita, dimintai untuk menuliskan kalimat-kalimat bermakna untuk tiap kosa kata dan diminta untuk membacakan daftar kata-kata dengan keras kepada guru, pada tes ini siswa tidak diperbolehkan saling membantu. - Pengajaran Langsung Dalam Memahami Bacaan
Pertemuan pembelajaran setiap minggunya para siswa menerima pengajaran langsung dalam kemampuan khusus memahami bacaan. Pengajaran tersebut seperti mengidentifikasikan gagasan utama, mamahami hubungan sederhana dan membuat kesimpulan. - Seni Berbahasa Dan Menulis Terintegrasi
Selama periode seni berbahasa, guru menggunakan kurikulum seni berbahasa dan menulis yang dikembangkan khusus untuk CIRC.
Komponen Model Pembelajaran CIRC
Model pembelajaran CIRC menurut slavin dalam suyitno memiliki delapan komponen, delapan komponen tersebut anyara lain:
- Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa.
- Placement tes misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa pada bidang tertentu.
- Student creative melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
- Team study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya.
- Team scorer and team recognition yaitu memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang di pandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
Kegiatan Model Pembelajaran CIRC
Kegiatan pokok dalam CIRC untuk menyelesaikan soal pemecahan masalah meliputi rangkain kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:
- Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal,
- Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan masalah, termasuk penulisan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,
- Saling membuat rencana penyelesaian soal pemecahan masalah,
- Menuliskan penyelesaian soal pemecahan masalah secara urut,
- Saling merevisi dan mengedit pekerjaannya.
Penerapan Model Pembelajaran CIRC
Penerapan model pembelajaran CIRC untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dapat ditempuh dengan:
- Guru menerangkan suatu pokok bahasan matematika kepada siswa yang berisi materi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan.
- Guru memberikan latihan soal.
- Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan ketrampilan siswanya dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah melalui penerapan model CIRC.
- Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen.
- Guru mempersiapkan soal pemecahan masalah dalam bentuk kartu masalah dan membagikannya pada setiap kelompok.
- Setiap kelompok bekerja berdasarkan kegiatan pokok CIRC, guru mengawasinya.
- Ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan kelompoknya.
- Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahawa setiap anggota telah memahami, dan dapat mengerjakan soal pemecahan masalah.
- Guru bertindak sebagai fasilitator.
- Guru memberikan tugas/PR secara individual.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
Adapun Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) sebagai berikut:
1. Kelebihan Model Pembelajaran CIRC
- CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) sangat tepat untuk meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita.
- Dominasi guru dalam proses pembelajaran berkurang.
- Pelaksanaan program sederhana sehingga mudah diterapkan.
- Peserta didik termotivasi pada hasil secara teliti, karena belajar dalam kelompok.
- Para peserta didik dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya.
- Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal cerita.
- Peserta didik yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya.
2. Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
- Metode ini kurang tepat jika diterapkan pada peserta didik yang kurang bisa membaca akan kesulitan.
- Jika diterapkan terlalu sering peserta didik akan merasa bosan.
- Peserta didik merasa jenuh dan lelah jika diminta untuk membaca terlalu banyak.
Demikian sudah penjelasan mengenai Kenali lebih Jauh Model Pembelajaran CIRC. Semoga bermanfaat untuk kamu yang membaca. Terima kasih.