Bulan Ramadhan memiliki beberapa keistimewaan yang lebih dari bulan-bulan lainnya. Selain itu juga beberapa panduan salah satunya niat dan tata cara mandi wajib yang benar menurut islam di bulan Ramadhan juga memiliki beberapa aturan yang Rasulullah ajarkan kepada umatnya.
Mandi wajib sering juga diistilahkan dalam beberapa sebutan seperti mandi Junub atau mandi Janabah yang disebabkan karena haid, nifas, atau berkumpulnya seorang istri dan suaminya.
Bahkan seseorang yang mengalami mimpi basah diwajibkan atas mereka melakukan mandi wajib.
Mandi Junub diwajibkan sebagai Langkah bersuci setelah terjadinya hal-hal tersebut.
Hal ini dikarenakan pentingnya mandi wajib sebab barang siapa yang masuk waktu sholat fardhu dalam keadaan junub maka meraka tidak diperbolehkan sholat (tidak sah salatnya) sebelum melakukan mandi wajib.
Tuntunan Niat dan Tata Cara Mandi Wajib di Bulan Ramadhan
Mandi junub atau janabah ini memiliki tata cara serta aturan yang perlu di perhatikan bagi setiap umat islam agar bisa menirukan tata cara mandi wajib secara benar sesuai aturan dari Nabi Muhammad SAW khususnya pada bulan mulia ini.
Bacaan Niat Mandi Wajib yang Benar di Bulan Ramadhan
Karena itu berikut ini panduan yang bisa Anda untuk tata cara mandi wajib di bulan Ramadhan.
Pertama melakukan Niat, untuk niat ini bisa anda lafalkan atau berniat dalam hati:
“Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala”
Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadast besar fardhu karena Allah Ta’aala”
Bagi mazhab syafi’i Lafal niat ini diharapkan membantu kemantapan seseorang.
Panduan dan Tata Cara Mandi Wajib yang Benar
Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya yang artinya:
“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan berkata, telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al A’masy dari Salim bin Abu Al Ja’d dari Kuraib dari Ibnu ‘Abbas dari Maimunah ia berkata, “Aku menutupi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau sedang mandi junub.
Beliau mencuci kedua tangannya, lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada tangan kirinya, lalu mencuci kemaluannya dan apa yang terkena (mani). Beliau kemudian menggosokkan tangannya ke dinding atau tanah.
Kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat kecuali kedua kakinya. Kemudian beliau mengguyurkan air ke seluruh badannya. Kemudian menyudahi dengan mencuci kedua kakinya.”
Hadits ini dikuatkan oleh Abu ‘Awanah dan Ibnu Fudhail dalam masalah tabir (penutup).” (HR. Bukhari No. 264).
Dapat dibaca dari hadits di atas bahwasannya Nabi Muhammad SAW melakukan tata cara mandi wajib yang benar dengan tahapan-tahapan seperti berikut:
- Pertama mencuci kedua tangan: Dimana tangan kanan menuangkan air kepada tangan kirinya.
- Lanjut dengan mencuci kemaluannya beserta beberapa bagian tubuh yang terkena cairan mani.
- Menggosok kedua tangan ke dinding atau tanah hal ini dimaksudkan untuk membersihkan tangan lebih bersih. Disini kita bisa menggunakan sabun atau cairan pembersih lainnya.
- Melakukan wudhu seperti halnya wudhu sholat kecuali pada bagian kedua kaki.
- Mengguyur air dari kepala sebanyak 3 kali dilanjutkan menyiramkan ke seluruh badan.
- Diakhiri dengan mencuci kedua kaki.
Hal Penting Tentang Niat dan Tata Cara Mandi Wajib di Bulan Ramadhan
Nah setelah panduan untuk mandi wajib beberapa informasi tentang Ketentuan ketentuan terutama di bulan Ramadhan ini disebutkan dari hadits berikut:
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah menceritakan kepada kami Yunus dari Ibnu Sihab dari ‘Urwah dan Abu Bakar, ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha berkata:
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah mendapati masuknya waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan Beliau junub, lalu Beliau mandi dan shaum.” (HR. Bukhari No. 1795).
Jadi apabila jika sesorang masuk waktu fajar dalam keadaan junub maka dia dapat melakukan mandi wajib dan melanjutkan puasanya (dalam artian melakukan hubungan suami istri sebelum masuk waktu fajar maka tidak batal puasanya).
Kecuali jika sengaja melakukan hubungan suami istri setelah waktu fajar tentu batal puasanya.
Kemudian pada hadits berikutnya yang berbunyi:
“Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada saya Malik dari Sumayya mulanya Abu Bakar bin’Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam bin Al Mughirah bahwa dia mendengar Abu Bakar bin’Abdurrahman berkata:
“Aku dan bapakku pergi bersama-sama hingga kami datang menemui ‘Aisyah Radhiallahu’anha yang dia berkata:
“Aku bersaksi tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa apabila Beliau pada pagi hari masih dalam keadaan junub setelah berhubungan tanpa mengeluarkan sperma, maka Beliau meneruskan puasanya”.
Kemudian kami datang menemui Ummu Salamah yang dia juga berkata, seperti itu.” (HR. Bukhori No. 1796).
Menyatakan bahwa apabila Rasulullah pada pagi hari dalam keadaan junub beliau meneruskan puasanya hal ini di katakan oleh Aisyah Istri Rasulullah dan diperkuat oleh perkataan Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah (istri kedua Nabi Muhammad SAW).
Nah itulah beberapa panduan tentang niat serta tata cara bagaimana Rasulullah melakukan mandi wajib yang benar menurut islam beserta hal hal tentang tata cara mandi wajib di bulan Ramadan ini khusunya.
Semoga dengan adanya informasi tuntunan, lafaz, bacaan niat dan tata cara mandi wajib yang benar sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW menurut islam dapat memberikan beberapa pengetahuan tentang mandi wajib / Junub / Janabah.