Setiap orang pasti menginginkan kestabilan finansial. Tujuannya supaya dapat merasakan kenyamanan hidup, bisa memenuhi kebutuhan dengan baik, dan tidak jatuh dalam jebakan utang. Kestabilan finansial atau keuangan pribadi maupun keluarga sedikit banyak berpengaruh terhadap kualitas hidup yang dijalani.
Untuk mewujudkan kondisi ideal itu, seseorang harus memiliki strategi personal financial planning. Perencanaan finansial atau keuangan pribadi perlu dilakukan dalam rangka mengelola pemasukan dan pengeluaran sehingga tetap seimbang.
Baca juga: 5 Tips Pengelolaan Keuangan Pasca Perceraian yang Harus Dilakukan
Hasil akhirnya adalah untuk kemandirian secara finansial. Lalu, apa saja cara yang dapat dilakukan?
1. Kenali Kondisi Keuangan Saat Ini
Langkah pertama yang perlu dilakukan saat merencanakan finansial pribadi adalah mengenali kondisi keuangan saat ini.
Ada sebagian orang yang memulainya dari minus atau harus membayar utang yang besar. Ada pula yang telah memiliki tabungan dan didukung oleh pemasukan lumayan setiap bulan.
Dengan mengenali kondisi keuangan, Anda mengetahui bagian mana yang harus diprioritaskan dan bagian mana yang justru bisa menjadi keuntungan.
Utang merupakan hal wajib diselesaikan apabila ingin mencapai tujuan finansial lainnya. Sementara itu, jumlah penghasilan bulanan menjadi dasar untuk melakukan langkah berikutnya.
2. Tentukan Tujuan Finansial
Berdasarkan waktu pencapaiannya, secara sederhana tujuan finansial dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek dapat dicapai dalam satu tahun, misalnya membeli televisi baru, mengumpulkan dana darurat, atau liburan keluarga. Tujuan jangka panjang misalnya membeli rumah, membeli mobil, dan dana pensiun.
Saat membuat tujuan finansial, kriteria utamanya adalah harus realistis dan benar-benar dibutuhkan. Kemudian, Anda juga harus menetapkan tujuan finansial mulai dari yang menjadi prioritas.
Supaya lebih terdorong untuk mengusahakannya, tentukan tanggal target untuk setiap tujuan finansial yang ditetapkan.
3. Alokasikan Uang untuk Tujuan Finansial
Setelah menentukan tujuan finansial, langkah selanjutnya adalah mengalokasikan dana yang dimiliki untuk tujuan tersebut. Jangan sampai gaji atau pemasukan justru digunakan untuk keperluan lain yang tidak masuk dalam tujuan keuangan.
Selain membuat tujuan tidak tercapai, Anda mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan.
Tentukan persentase pemasukan yang harus disisihkan untuk masing-masing pos pengeluaran. Semakin besar jumlah yang disisihkan, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan finansial tentu akan semakin cepat.
4. Persiapkan Dana untuk Keadaan Darurat
Dalam perencanaan finansial pribadi, idealnya ada yang disebut dana darurat. Dana ini digunakan untuk kebutuhan mendadak dan tidak terduga serta tidak masuk dalam pos pengeluaran bulanan.
Salah satu contohnya, ketika sakit dan harus membayar biaya yang cukup besar. Dana darurat juga bisa diandalkan ketika kehilangan pekerjaan.
Jumlah dana darurat adalah sekitar 3-12 kali jumlah pengeluaran. Cara mengumpulkan dana darurat adalah menyisihkan sekitar 5%-10% dari penghasilan bulanan. Dana ini berbeda dengan tabungan.
Dana darurat seharusnya memiliki jumlah ideal serta hanya digunakan dalam keadaan darurat. Dengan menggunakan dana tersebut saat darurat, Anda akan terhindar dari masalah keuangan yang berkepanjangan.
5. Buat Rencana untuk Membayar Utang
Seperti telah disebutkan, utang adalah kewajiban yang harus diselesaikan. Ada utang konsumtif dan ada pula yang disebut utang produktif. Utang konsumtif adalah utang untuk membeli barang-barang konsumsi.
Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang yang menambah penghasilan atau dapat menjadi aset bernilai tinggi.
Dalam perencanaan keuangan, harus ada skenario untuk membayar utang.
Caranya adalah menetapkan berapa persen dari jumlah penghasilan yang dapat disisihkan untuk melunasi utang.
6. Miliki Jaminan Perlindungan
Selain dana darurat, ada skema perlindungan lain yaitu dengan memiliki asuransi. Ada berbagai macam jenis asuransi, misalnya asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, asuransi properti, asuransi pendidikan, dan asuransi jiwa.
Asuransi bisa diklaim untuk membantu memenuhi kebutuhan tertentu yang sesuai tujuannya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah nilai klaim asuransi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Apabila telah sesuai dengan ketentuan, Anda bisa melakukan klaim dengan prosedur yang ditentukan.
Dalam perencanaan keuangan, tentukan jumlah yang bisa dialokasikan untuk membayar asuransi.
7. Mulai Berinvestasi
Anda juga perlu memasukkan investasi dalam rencana finansial pribadi. Investasi adalah menanamkan modal dengan harapan akan memperoleh sejumlah keuntungan.
Ada banyak model atau jenis investasi yang menguntungkan dan bisa dipilih saat ini. Namun, tanpa pengetahuan yang memadai, investasi dapat menyebabkan kerugian.
Karena itu, sebelum memulai berinvestasi, pelajari seluk-beluknya terlebih dahulu. Ketahui apa saja yang perlu diperhatikan dan dihindari sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang bijak dan menguntungkan.
Itulah beberapa langkah praktis yang perlu dilakukan dalam rangka merencanakan keuangan pribadi. Nah, Anda juga dapat memulai perjalanan menuju mandiri secara finansial lewat membership di TernakUang.
TernakUang adalah platform edukasi finansial yang membantu para anggota mengelola keuangan dengan baik, termasuk berinvestasi dengan cara yang tepat.
Untuk menjadi member, ada voucher promo khusus yang bisa digunakan untuk pembaca blog ini yaitu: TUBLOGGER5. Dengan promo ini kamu bisa mendapatkan diskon 15% saat daftar menjadi member nanti.
Karena itu, jangan tunda untuk menjadi member sekarang!