Home » Pendidikan » Pengertian Kurikulum, Komponen, dan Manfaat

Pengertian Kurikulum, Komponen, dan Manfaat

Pengertian Kurikulum, Komponen, dan Manfaat

Kurikulum adalah program rancangan belajar mengajar yang dipedomani oleh pendidik dan peserta didik. Dari peran yang sangat strategis dan fundamental dalam berjalannya pendidikan yang baik maka kurikulum memiliki peran dalam pencapaian tujuan karena baik atu tidaknya suatu kurikulum dilihat dari proses dan hasil pencapaian yang telah ditempuh.

Kurikulum berasal dari bahasa Inggris yakni Curriculum yang berarti rencana pelajaran yang dimana Curriculum berasal dari bahasa latin Currere yang memiliki banyak arti seperti berlari cepat maju dengan cepat menjalani dan berusaha.

Komponen Kurikulum

Berikut ini terdapat beberapa komponen kurikulum, terdiri atas:

1. Tujuan Kurikulum

Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapakan dalam undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang system pendidikan nasional. Dalam skala yang lebih luas kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber dsya manusia yang berkualitas. Tujuan adalah sesuatu yang harus dicapai oleh peserta didik.

Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya manusai yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum.

2. Materi/isi

Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis- jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program dari masing-masing bidang studi tersebut. Komponen isi kurikulum berisi mata pelajaran pada proses belajar mengajar, seperti pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang diasosiasikan dengan mata pelajaran. Kriteria yang perlu di perhatikan dalam pemilihan isi kurikulum:

  1. Signifikansi, materi itu harus sahih dan signifikan, artinya harus menggambarkan pengetahuan mutakhir.
  2. Validitas, materi itu harus akurat.
  3. Relevansi sosial, materi itu harus relevan dengan kenyataan sosial dan kultural agar peserta didik lebih mampu memahami fenomena dunia, termasuk perubahan- perubahan yang terjadi.
  4. Utility (daya guna), materi itu harus mengandung keseimbangan antara keluasan dan kedalaman Materi harus mencakup berbagai ragam tujuan.
  5. Learnability, materi harus sesuai kemampuan dan pengalaman peserta.
  6. Minat, materi harus sesuai kebutuhan dan minat peserta.

3. Metode

Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Dalam hubungan ini, ada tiga alternative pendekatan yang dapat digunakan, yakni:

  1. Pendekatan yang berpusat pada pelajaran, dimana materi pembelajaran terutama bersumber dari mata ajaran. Penyampainnaya dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikasi. Siswa sebagai penerima pesan. Bahan pelajaran adalah pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajari
  2. Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan itu lebih banyak digunakan metode dalm rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar mandiri, belajar amodular, paket belajar dan sebagainya.
  3. Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Prosedur yang ditempuh ialah dengan mengandung masyarakat sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat. Metode yang digunakaan terdiri dari: karya wisata, narasumber, kerja pengalaman, survey, proyek pengabdian/ pelayanan masyrakat, berkemah dan unit

Pengertian Kurikulum, Komponen, dan Manfaat

4. Organisasi Kurikulum

Organisasasi kurikulum terdiri dari bebarapa bentuk, masing-masing memiliki ciri- cirinya sendiri:

  1. Mata pelajaran terpisah-pisah (isolated subjects).
  2. Mata ajaran berkorelasi (korelated).
  3. Bidang studi (broadfield).
  4. Program yang berpusat pada anak (childecentered program).
  5. Core program.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum ialah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat di peroleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu dilakukan.

Komponen evaluasi merupakan bagian dari pembentuk kurikulum yang berperan sebagai cara untuk mengukur atau melihat apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau tidak. Selain itu, dengan melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui apabila ada kesalahan pada materi yang diberikan atau metode yang digunakan dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat dengan melihat hasil dari evaluasi tersebut.

Dengan begitu, kita juga dapat segera memperbaiki kesalahan yang ada atau mempertahankan bahkan meningkatkan hal-hal yang sudah baik atau berhasil.

Hubungan komponen kurikulum

Berikut ini adalah keterkaitan antara komponen kurikulum: Program kurikulum berisi jenis-jenis mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tersebut dan berisi program dari masing-masing mata pelajaran yang berupa uraian dalam bentuk pokok bahasan yang dilengkapi dengan mengacu kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran bersangkutan.

Isi dari program-program kurikulum ini disesuaikan dengan tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui sekolah tersebut baik secara keseluruhan maupun dalam mata pelajaran.

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, digunakan strategi pelaksanaan suatu kurikulum yang tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran, cara dalam menilai, dan cara dalam mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan.

Jadi, kesimpulannya isi kurikulum disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai melalui sekolah tersebut dan untuk mencapai tujuan tersebut digunakan strategi pelaksanaan suatu kurikulum.

Pengertian Kurikulum, Komponen, dan Manfaat

Manfaat Kurikulum Bagi Guru

Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah:

  • Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para anak didik.
  • Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pembelajaran yang tidak berpedoman pada kurikulum akan berakibat kurang efektif, sebab pembelajaran adalah proses yang bertujuan, sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa untuk mencapai tujuan. Sedangkan tujuan pembelajaran beserta bagaimana cara strategi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan merupakan komponen penting dalam sistem kurikulum.

Bagi Kepala Sekolah, kurikulum berfungsi untuk menyusun perencanaan dan program belajar. Dengan demikian, penyusunan kalender sekolah, pengajuan sarana dan prasarana sekolah. Menyusun berbagai kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan-kegiatan lain.

Demikian sudah penjelasan mengenai Pengertian Kurikulum, Komponen, dan Manfaat. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Bagikan Artikel: