Ini Dia 9 Aktor Film Pengkhianatan G30S PKI, Nomor 2 Berperan sebagai Soeharto

Ini Dia 9 Aktor Film Pengkhianatan G30S PKI, Nomor 2 Berperan sebagai Soeharto

BACALAGERS MEDIA, Jakarta – Pada tanggal 30 September, Indonesia lagi-lagi mengenang peristiwa berdarah yang terjadi tahun 1965 silam, G30S/PKI.

Selain lewat isah-kisah buku sejarah, tidak sedikit orang yang melihat film propaganda Pengkhianatan G30S/PKI sebagai media pengingat dan pembuka mata.

Dirilis tahun 1984, film ini dibuat dengan budget sebesar Rp 800 juta dan setelah rampung, ditayangkan tiap tahun di saluran TVRI saat Indonesia masih berada di bawah kepemimpinan Soeharto.

Baca juga: Sejarah Kelam G30S PKI: Malam Mencekam di Kediaman Jenderal AH Nasution

Menggandeng banyak aktor untuk memerankan tiap tokoh penting Gerakan 30 September, berikut 9 aktor yang punya andil besar dalam film Pengkhianatan G30S/PKI.

1. Umar Kayam

Umar Kayam, lahir tahun 1932 di Ngawi saat zaman penjajahan Belanda, adalah seorang penulis, budayawan dan akademisi yang sempat didaulat sebagai Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dalam film Pengkhianatan G30S/PKI, Umar berperan sebagai sosok Soekarno yang dikisahkan tengah sakit dan menjelang ajal. Umar wafat pada tanggal 16 Maret 2002.

2. Amoroso Katamsi

Sebagai anggota TNI, Amoroso sempat menjajal dunia akting yang dimulai sejak tahun 1976 dalam film Cinta Abadi.

Lahir tahun 1938, Amoroso merupakan pemeran Soeharto di film G30S/PKI yang membuat namanya melejit di dunia perfilman Indonesia dan diundang ke film Djakarta 1966.

3. Syubah Asa

Syubah Asa adalah seorang sastrawan, seniman dan wartawan senior Indonesia yang aktif di dunia teater sejak tahun 1950.

Nama Syubah meluas di luar industri teater semenjak dirinya berperan sebagai DN Aidit, pemimpin PKI, pada film G30S/PKI.

Selain berakting di panggung, Syubah juga dikenal kerap menulis novel dan kolom.

Baca juga: Kisah Pasukan Sintong Panjaitan Secepat Kilat Ambil Alih Gedung RRI yang Dikuasai G30S PKI

4. Wawan Wanisar

Wawan Wanisar adalah aktor Indonesia yang berperan sebagai Letnan Satu Pierre Tendean di film debutnya, Pengkhianatan G30S/PKI.

Lahir di Jakarta tahun 1949, Wawan sempat membintangi banyak film seperti Naga Bonar, Cinta dan Noda, sampai Berhenti di Kamu yang baru rilis bulan Februari lalu.

5. Sofia W.D

Lahir dari keluarga pedagang, Sofia mulai menjajal dunia akting pada usia belasan tahun yang, tidak disangka, berhasil membawa namanya melejit dan sukses.

Sejak mulai berkarir tahun 1949, nama Sofia pun lekat dengan industri perfilman Indonesia dan hingga wafatnya berhasil membintangi ratusan film Indonesia.

Baca juga: 10 Film Perjuangan Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

6. Kies Slamet

Aktif sejak tahun 1970-an hingga 1990-an, Kies Slamet adalah aktor Indonesia yang awalnya dikenal dalam dunia teater dan pentas wayang orang.

Awal berkarir di film Api di Bukit Menoreh, Kies tahun 1982 membintangi film G30S/PKI sebagai Brigadir Jenderal Soepardjo.

7. Ade Irawan

Bernama asli Arzia Dahar, Ade merupakan aktris senior Indonesia berdarah Minang yang aktif di industri film sejak tahun 1964.

Dia debut melalui film Diamang Fadjar sebagai figuran dan berhasil mencuri perhatian banyak sutradara dan produser.

Sehingga kerap diajak berperan dalam berbagai film layar lebar dan layar kaca, salah satunya Pengkhianatan G30S/PKI sebagai Johana Sunarti.

8. Charlie Sahetapy

Semenjak bergabung dengan Teater Kecil tahun 1977, Charlie dikenal sebagai sosok yang piawai ketika berakting dan sempat diajak berperan dalam film Suci Sang Primadona pada tahun 1977.

Usai debut, Charlie pun dilirik banyak orang dan sempat meraih piala sebagai aktor pendukung di ajang FSI 1995.

Baca juga: 45 Film Pendek Indonesia Terbaik dan Terbaru 2021

9. Bram Adrianto

Lahir di Yogyakarta saat zaman penjajahan Belanda, Bram merupakan anggota dari grup teater Wijaya Kesuma yang dipimpin Rendra Karno.

Bakat dan keahlian aktingnya di panggung, membuat Bram diajak bergabung sebagai peran pendukung di film Gadis di Seberang Djalan pada tahun 1960 silam, sejak saat itu, karirnya pun melonjak.

Leave a Comment