Home » Pendidikan » Fakta dan Opini: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat, Contoh

Fakta dan Opini: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat, Contoh

Fakta dan Opini: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat, Contoh

Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang benar-benar ada atau benar-benar terjadi (Kosasih, 2007: 4). Selain itu, fakta ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan. Fakta dapat juga berarti apa yang ada, yang dapat dilihat, disaksikan atau dirasakan sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh suatu peristiwa yang terjadi. Fakta selalu benar karena menyatakan apa adanya. Oleh karena itu, setiap orang akan memiliki kesamaan dalam pengamatan fakta.

Ciri-Ciri Fakta

  1. Berupa kenyataan.
  2. Sumbernya berasal dari kejadian atau peristiwa atau hal atau objek yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu fakta selalu bersifat faktual (sesuai dengan kenyataan atau apa adanya).
  3. Kebenarannya dapat dibuktikan sesuai dengan kejadian, peristiwa, hal atau objek yang diungkapkan atau dilaporkan.
  4. Mengedepankan hasil temuan, sering kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat argumen, misalnya “berdasarkan tulisan Leonardo Da Vinci…”, “mengutip kata Shakespeare…”, “menurut hasil survey yang dilakukan oleh BSI…”, dll.
  5. Kejadiannya sudah terjadi dan pasti dan biasanya disertai dengan waktu kejadian misalnya seperti “kebakaran yang terjadi di tanah abang senin kemarin telah memakan 8 orang korban jiwa.
  6. Pengungkapannya dalam bentuk kalimat berita atau pernyataan, contoh: pada tahun 2007, internet telah dimanfaatkan orang indonesia untuk berbagai keperluan.

Fakta dan Opini: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat, Contoh

Jenis-Jenis Fakta

  • Fakta Umum: kebenaran yang berlaku sepanjang zaman dari dulu sampai sekarang.
    Contoh: Matahari terbit di sebelah timur.
  • Fakta Khusus: kebenaran yang berlaku dalam suatu periode tertentu.
    Contoh: Pak Yayan makan bakso

Manfaat Fakta

  • Bagi pendengar, fakta berguna untuk melengkapi informasi dan menambah pemahaman suatu kosep tertentu.
  • Bagi penyaji, dengan berbicara fakta maka penyaji dapat dipercaya oleh pendengar atau orang lain, karena fakta sudah pasti kebenarannya.

Contoh Fakta

  1. Pendeklarasian di Gedung DPRD DIY, didukung 23 organisasi nonpemerintah.
  2. Setidaknya empat pembicara yang tampil, masing-masing Danil Sunandar (perwakilan radio warga), YS. Matyastiadi (perwakilan radio kampus), Martinus Ujianto (perwakilan lembaga swadaya masyarakat), dan Nur Achmad Affandi (Wakil Ketua DPRD DIY).
  3. Dengan kekuatan pemancar 10 watt, radio komunitas di Yogyakarta mampu memberi layanan informasi kepada komunitas tertentu, baik geografis maupun sesama kepentingan.

Pengertian Opini

Opini merupakan gagasan atau pendapat yang dikemukakan dan bersifat subjektif (Adi Abdul Somad, 2007: 3). Opini atau pendapat adalah pikiran atau anggapan seseorang tentang suatu hal (Kosasih, 2007: 4). Opini adalah perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa). Pendapat orang mengenai suatu hal dapat berbeda-beda. Perbedaan pendapat yang diungkapkan tergantung pada sudut pandang dan latarbelakang yang dimiliki.

Ciri-Ciri Opini

  1. Sumber didapat dari hasil pemahaman seseorang mengenai fakta atau apa saja dan kemudian diungkapkan dalam pernyataan. Oleh karena itu opini bisa benar bisa juga salah.
  2. Kebenaran opini bergantung pada dua hal, yakni kebenaran faktanya dan kebenaran pemahamannya. Oleh karena itu, kebenaran opini bersifat relatif, yakni tergantung kebenaran fakta, pemahaman, dan cara pengungkapannya.
  3. Belum pasti kejadiannya dan biasanya diawali dengan kata-kata seperti “menurut saya”,”sepertinya”,”saya rasa”.
  4. Penggunaan kata-kata “menurut saya”, “menurut hemat saya”, “berdasarkan sepengetahuan saya”, dan lain sebagainya, karena kalimat opini adalah bentuk pendapat pribadi.
  5. Informasi yang belum dibuktikan kebenarannya.
  6. Penggunaan dalam kalimat berita atau pernyataan. Contoh: penggunaan internet oleh orang indonesia cenderung digunakan dalam hal-hal negatif (pernyataan ini bisa benar bisa salah, bergantung pada kenyataan yang ada).

Manfaat Opini

  1. Bagi pendengar, opini membantu memahami sesuatu yang diuraikandalam berita atau laporan.
  2. Bagi penyaji, apabila opini yang diutarakan terbukti kebenarannya, maka oleh masyarakat penyaji akan dipercaya opininya.

Jenis-Jenis Kalimat Opini

  • Opini Perorangan
    Contoh: Menurut para ahli, penduduk Indonesia pada tahun 2010 akan mencapai 300 juta.
  • Opini Umum
    Contoh: Menghisap rokok secara berlebihan akan merugikan diri sendiri.

Fakta dan Opini: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat, Contoh

Contoh Opini

  1. Nur Ahmad Affandi berkomentar, dengan berdirinya JRKY diharapkan upaya penyadaran terhadap aparat pemerintah semakin gencar.
  2. Padahal, kata Adam, radio komunitas telah berkembang sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat dalam mengelola informasi.
  3. Pemerintah menolak pencantuman lembaga penyiaran komunitas, dengan alasan radio komunitas tergolong gelap sehingga harus di-sweeping.

Cara Membedakan Fakta dan Opini

1. Telusuri Kebenarannya

Temukan bukti-bukti yang akurat untuk menelusuri kebenaran sebuah peristiwa atau pernyataan yang didapat, misalnya dengan mencari tahu waktu, lokasi, proses kejadian, atau pun hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau pernyataan tersebut. Lihat kekuatan kebenaran dari kalimat yang disampaikan. Kalimat fakta biasanya didukung dengan data-data, seperti contoh, tabel, grafik dan lain-lain.

Jika peristiwa atau pernyataan tersebut dapat ditelusuri kebenarannya karena dapat dilihat, didengar atau dibuktikan, maka peristiwa atau pernyataan tersebut termasuk fakta. Sebaliknya, jika peristiwa atau pernyataan tersebut tidak dapat diuji dengan indera dan sulit dibuktikan kebenarannya, maka peristiwa atau pernyataan tersebut termasuk opini.

2. Telusuri Apakah Objektif atau Subjektif

Selanjutnya telusuri sifat dari kalimat yang disampaikan apakah bersifat objektif atau subjektif. Kalimat yang bersifat objektif cenderung mengungkapkan kejadian apa adanya sesuai kenyataan, sedangkan kalimat yang bersifat subjektif cenderung melibatkan perasaan atau pemikiran penulis.

3. Perhatikan Kata Khusus

Kalimat yang bersifat subjektif biasanya menggunakan kata-kata opini atau prediksi, contohnya saya rasa, seharusnya, menurut saya, bisa jadi, kemungkinan, dianggap, bisa disebut, dan sebagainya. Jika sebuah kalimat menggunakan kata-kata tersebut, maka kalimat tersebut adalah opini.

4. Menalar Kalimat

Untuk memastikan apakah sebuah kalimat tergolong fakta atau opini, libatkan nalar atau perasaan ketika membacanya. Jika kalimat yang dibaca menimbulkan rasa tidak setuju atau cenderung tidak masuk akal, maka kalimat tersebut merupakan opini.

Demikian sudah ulasan mengenai Fakta dan Opini: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat, Contoh. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Bagikan Artikel: