Strategi Membaca DRTA adalah strategi membaca dan berpikir secara langsung, sehingga siswa dapat fokus terhadap teks serta memprediksi isi dari cerita dengan membuktikannya saat membaca.
Strategi membaca DRTA dikembangkan oleh Russel G. Stauffer pada tahun 1969. Menurut Stauffer, Strategi DRTA memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa memprediksi dan membuktikannya ketika membaca. Dengan strategi DRTA guru bisa memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi dan mengevaluasi solusi sementara “Rahim, 2011:47”.
1. Stauffer (dalam Farida, 2007:47)
Bahwa strategi DRTA merupakan suatu strategi yang memfokuskan keterlibatan siswa dalam memprediksi dan membuktikan prediksinya ketika mereka membaca teks. Lebih lanjut Stauffer menjelaskan bahwa guru bisa memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi, dan mengevaluasi solusi sementara.
Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dapat digunakan oleh guru dalam membaca pemahaman. Pada strategi ini siswa diminta untuk memberikan prediksinya tentang apa yang terdapat dalam teks bacaan sebelum pembelajaran dengan cara memprediksi judul bacaan, dan selama kegiatan pembelajaran membaca berlangsung dengan cara memprediksi gambar seri. Sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam wacana dapat dipahami oleh siswa.
2. Farida (2007:48)
“Dalam strategi DRTA, siswa diminta untuk memberikan prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam suatu teks, kemudian dalam membuat prediksi siswa menggunakan latar belakang pengetahuan yang dimilikinya tentang topik”. Langkah ini juga mendorong siswa untuk mengaplikasikan keterampilan metakognitif yang dimilikinya, karena pada saat itu siswa berpikir sesuai dengan jalan pikirnya. Di sini guru dapat membantu siswa dalam mengarahkan prediksi dan kesimpulan yang akan dibuat oleh siswa.
Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa pengertian Strategi DRTA adalah tahap prabaca, saat baca, dan pasca baca”. Penerapan langkah-langkah strategi DRTA pada tahap Prabaca adalah: 1. membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul; 2. membuat prediksi dari petujuk gambar. Sedangkan pada tahap Saat baca langkah yang dipakai yaitu langkah ke tiga “Membaca bahan bacaan”. Bahan bacaan yang digunakan oleh guru dapat berupa teks bacaan atau artikel yang diambil dari berbagai sumber. Pada tahap ini kegiatan membaca yang dapat dilakukan oleh guru adalah menugasi siswa untuk membaca potongan teks bacaan yang telah dibagikan oleh guru.
Tahap selanjutnya adalah tahap Pascabaca. Yang termasuk ke dalam tahap ini adalah: 1)menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi, pada tahap ini guru dan siswa melakukan diskusi untuk menilai apakah prediksi yang dibuat oleh siswa benar atau salah; 2)mengulangi kembali langkah-langkah prabaca dan saatbaca, dan mengaitkan langkah-langkah tersebut dengan langkah pertama pada kegiatan pascabaca, langkah lain yang dapat dilakukan guru adalah menugasi siswa untuk meringkas isi teks bacaan berdasarkan versinya masing-masing.
Tujuan Strategi Membaca DRTA
Tujuan penggunaan strategi membaca DRTA adalah untuk memudahkan siswa dalam memahami isi cerita sehingga mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi, mengembangkan potensi dan daya pikir dalam memahami isi cerita memiliki gambaran yang lebih luas terhadap materi yang akan dipelajari.
Tujuan membaca DRTA antara lain adalah sebagai berikut ” Abidin, 2012:7″
- Memberi guru format dasar dalam memperkenalkan pembelajaran yang sistematis.
- Meningkatkan pemahaman siswa.
- Memandu siswa melaksanakan baca pilih.
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca teks.
Kelebihan dan Kekurangan Strategi Membaca DRTA
Adapun Kelebihan dan Kekurangan Strategi Membaca DRTA (Directed Reading Thinking Activity) berikut ini:
1. Kelebihan Strategi Membaca DRTA
- DRTA merupakan aktivitas pemahaman yang memprediksi cerita sehingga membantu siswa dalam memperoleh gambaran keseluruhan yang sudah dibacanya.
- DRTA dapat menarik minat siswa dalam belajar terutama membaca cerita.
- DRTA menunjukkan pada siswa bahwa belajar bukan hanya belajar saja akan tetapi untuk mempersiapkan kehidupan selanjutnya.
- DRTA dapat digunakan ada beberapa mata pelajaran baik isi maupun prosedur dalam mengajar.
2. Kekurangan Strategi Membaca DRTA
- Strategi DRTA seringkali menyita banyak waktu jika pengelolaan kelas tidak efisien.
- Strategi DRTA mengharuskan penyediaan buku bacaan dan sering kali diluar kemampun sekolah dan siswa.
- Melalui pemahaman membaca langsung, informasi tidak dapat diperoleh dengan cepat, berbeda halnya jika memperleh melaui penyajiam secara lisan dan guru.
Demikian sudah penjelasan tentang Strategi Membaca DRTA. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat untuk kamu.