Wawancara adalah percakapan antara 2 orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Yang tujuan dari wawancara ialah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Tujuan Wawancara
Menurut Zainal (2010) tujuan wawancara adalah sebagai berikut :
- Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
- Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
- Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
Jenis-Jenis Wawancara
Adapun jenis-jenis wawancara yang diantaranya yaitu:
1. Wawancara Berstruktur
Wawancara terpimpin dikenal dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis. Bentuk wawancara berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah direncanakan secara rinci dan jelas dan dijadikan sebagai pedoman wawancara.
Dalam wawancara terpimpin, evaluator melakukan tanya jawab lisan dengan pihak-pihak yang diperlukan, misalnya wawancara dengan peserta didik, orang tua, atau wali murid dalam rangka menghimpun bahan-bahan keterangan untuk penilaian terhadap peserta didiknya.
2. Wawancara Tidak Berstruktur
Wawancara tidak terpimpin dikenal dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara tidak berstruktur, atau wawancara bebas. Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka. Peserta didik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.
Pertanyaan semacam ini tidak memberi struktur jawaban kepada peserta didik karena jawaban dalam pertanyaan itu bebas. Dalam wawancara tidak berstruktur, evaluator mengajukan pertanyaan kepada peserta didik atau orang tuanya tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu.
Tahap-Tahap Wawancara
Adapun tahap-tahap wawancara yang diantaranya yaitu:
1. Tahapan Persiapan Wawancara
- Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
- Menentukan informasi yang akan dikumpulkan atau didata.
- Memilih instansi atau orang-orang yang akan dijadikan sebagai narasumber yang dapat memberikan informasi keterangan atau data yang diperlukan.
- Menghubungi narasumber sebelum wawancara dilaksanakan sekaligus merundingkan dengan mereka hal-hal yang berkaitan dengan teknik pelaksanaan wawancara misalnya mengenai waktu, tempat dan sebagainya.
- Menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam pelaksanaan wawancara.
2. Tahapan Pelaksanaan Wawancara
Tahap pembukaan
- Pewawancara memperkenalkan diri sekligus mengemukakan maksud dan tujuan wawancara.
- Pewawancara hendaknya mengikuti tata aturan dan kesopanan baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa.
- Pewawancara hendaknya berpenampilan rapi, bersih dan enak dipandang.
- Pewawancara hendaknya menggunakan tutur kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan orang yang diwawancarai.
- Supaya proses tanya jawab berlangsung dengan baik akan lebih baik apabila pewawancara mengenal lebih jauh mengenai identitas atau keterangan-keterangan yang berkenaan dengan pribadi narasumber.
- Pewawancara sebaiknya mengenal informasi pribadi yang dimiliki oleh narasumber dengan baik, mulai dari nama, keahlian sampai pada pekerjaan atau jabatannya.
Tahap inti
- Ajukanlah pertenyaan secara sistematis.
- Kemukakan pertanyaan itu secara jelas dan singkat.
- Jumlah pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi dan waktu.
- Pertanyaan-pertanyaan disampaikan dengan ramah sehingga dapat menciptakan suasana akrab dengan orang yang diwawancarai.
- Selama proses wawancara berlangsung, pewawancara hendaknya bersikap sebagai pihak yang netral, artinya ia tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa ataupun konflik-konflik lainnya yang mungkin dikemukakan narasumber.
- Pewawancara hendaknya tidak pula mempengaruhi sikap, pendirian ataupun emosi-emosi narasumber.
- Pewawancara juga harus mempunyai kesiapan dan teknik-teknik khusus dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi misalnya jawaban yang dikemukakan narasumber dan sebagainya.
- Pewawancara hendaknya memiliki kemampuan medengar yang akurat, catatlah data penting yang dikemukakan oleh orang yang diwawancarai, apabila perekaman data menggunaklan tape recorder, hendaknya berdasarkan persetujuan narasumber terlebih dahulu. Namun demikian walaupun sudah menggunakan tape recorder sebaiknya pewawancara tetap melakukan pencatatan yang cukup berupa kata-kata kunci dari pendapat yang dikemukakan narasumber. Catatan atau kata-kata kunci itu gunanya untuk membantu pewawancara agar dapat merencanakan pertanyaan baru berikutnya dan membantu pewawancara untuk mencari pokok-pokok penting dalam pita kaset sehingga mempermudah proses penganalisisnya.
Tahap penutup
- Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan, pewawancara hendaknya menyatakan ucapan terima kasih. Tambahkan pula pengharapannya agar kedua pihak dapat bertemu lagi pada kesempatan lain.
- Tetaplah pelihara hubungan baik dengan narasumber.
- Sebelum hasil wawancara itu diolah atau dipublikasikan sebaiknya narasumber mengetahui rekaman atau catatan dari pendapat-pendapat yang telah dikemukakannya itu. Cara ini dapat meghindari kesalahpahaman di samping memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengoreksi kekeliruan yang mungkin terjadi dari yang telah dikatakannya.
Kelebihan dan Kekurangan Wawancara
Wawancara mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, kelebihan wawancara antara lain :
1. Kelebihan Wawancara
Terdiri atas:
- Dapat berkomunikasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui objektivitasnya.
- Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar.
- Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal.
- Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang panjang.
- Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud penelitian kepada responden.
- Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.
2. Kekurangan Wawancara
Adapun kekurangan wawancara antara lain sebagai berikut :
- Jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak menggunakan waktu, tenaga, dan biaya.
- Adakalanya terjadi wawancara yang berlarut-larut tanpa arah, sehingga data kurang dapat memenuhi apa yang diharapkan.
- Situasi wawancara mudah dipengaruhi lingkungan sekitar.
- Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer.
- Adanya pengaruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawancara.
- Adanya pengaruh subjektifitas dari interviewer terhadap hasil wawancara.
- Sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta didik yang diwawacarai dan sikap overaction dari guru sebagai pewawancara.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Wawancara
Dalam melaksanakan wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
- Hubungan baik antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai perlu dipupuk dan dibina sehingga akan tampak hubungan yang akrab dan harmonis.
- Dalam wawancara jangan terlalu kaku, tunjukkan sikap yang bersahabat, bebas, ramah, terbuka, dan adaptasikan diri dengannya.
- Perlakukan responden itu sebagai sebagai sesama manusia secara jujur.
- Hilangkan prasangka-prasangka yang kurang baik sehingga pertanyaan- pertanyaan yang diajukan secara netral.
- Pertanyaan hendaknya jelas, tepat dengan bahasa yang sederhana.
Selesai sudah penjelasan mengenai Pahami Lebih Jauh Apa Itu Wawancara. Semoga bermanfaat. Terima kasih.