Home » Finansial » Asuransi » 7 Cara Memilih Kriteria Asuransi Kesehatan Terbaik Saat ini!

7 Cara Memilih Kriteria Asuransi Kesehatan Terbaik Saat ini!

Memilih Asuransi kesehatan terbaik adalah hal yang sulit dilakukan saat ini, betul? Setiap orang atau siapa pun pasti tidak ingin sakit. Apalagi sakit yang sampai harus menghabiskan banyak biaya.

Segala cara ditempuh agar tidak jatuh sakit dan salah satunya adalah menggunakan Asuransi Kesehatan.

Misalnya dengan menjaga gaya hidup sehat dan menjaga perilaku hidup sehat.

Tapi siapa sih manusia di muka bumi ini yang tidak pernah sakit? Manusia itu bisa sakit, Pasti. Kapan sakitnya? Tidak Pasti.
Nah karena kita tidak tau kapan kita akan sakit perlu dipikirkan cara bagaimana jika kita sakit untuk menanggulangi masalah biaya, terlebih-lebih jika harus sampai dirawat di rumah sakit yang tentunya akan membutuhkan biaya yang besar.

Salah satu caranya adalah dengan mengambil asuransi kesehatan. Namun persoalannya, bagaimana memilih asuransi kesehatan terbaik? Apa yang dimaksud dengan asuransi kesehatan?

Asuransi kesehatan adalah asuransi yang memberikan penggantian biaya kesehatan jika pemegang polis dirawat di rumah sakit karena terkena penyakit atau kecelakaan. Besarnya penggantian sesuai jumlah tagihan dari rumah sakit dengan batasan limit tertentu berdasarkan rencana asuransi yang diambil. Asuransi adalah bagian dalam cara mengelola keuangan keluarga.
Asuransi kesehatan berbeda dengan asuransi penyakit kritis. Asuransi penyakit kritis memberikan santunan tunai jika menderita penyakit kritis tertentu. Santunan tunai diberikan satu kali secara lump-sum atau pembayaran premi sekaligus.

Berikut ini adalah Cara Memilih Kriteria Asuransi Kesehatan Terbaik yang patut dijadikan pertimbangan:

1. Pembayaran Non Tunai (Cashless)

Dengan penggunaan fitur ini, penggantian klaim menjadi lebih mudah. Saat masuk rumah sakit, Anda tidak perlu membayar, namun cukup menyelesaikan tagihan dengan menggesek kartu asuransi. Tidak perlu bayar dimuka, yang kemudian masih harus di reimburse ke asuransi (reimbursement).
Namun, fitur ini mensyaratkan rumah sakit tempat Anda dirawat sudah bekerjasama dengan pihak Asuransi karena rumah sakit harus memiliki dan memasang mesin untuk menggesek kartu asuransi. Jika tidak kerjasama, meskipun asuransi memiliki sistem klaim seperti ini, Anda terpaksa harus tetap membayar dimuka dan kemudian menyelesaikan dengan reimbursement.

2. Plafond and Premi Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan

Jika skema yang diambil lebih rendah, saat nanti dirawat inap, Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menutupi kekurangan yang tidak dijamin asuransi. Tentu saja, tingginya plafond berhubungan lurus dengan besarnya premi. Semakin mahal harga kamar rumah sakit, semakin mahal harga premi yang harus dibayar.
Sesuaikan premi dengan kemampuan, jangan malah nantinya memberatkan keuangan Anda. Harus siap trade-off antara premi dan plafond. Meskipun seringkali tidak mudah, karena soal kesehatan, misalnya pemilihan kamar rumah sakit, orang lebih emosional dan cenderung ingin nyaman serta bagus, yang implikasinya harga kamar yang mahal. Idealnya plafond Asuaransi kesehatan dipilih sesuai keinginan dan kemampuan Anda.

3. Tanpa Limit Per Perawatan

Terdapat limit atau plafond yang membatasi jumlah maksimum klaim biaya kesehatan. Umumnya, asuransi menerapkan dua jenis limit, pertama adalah limit gabungan semua perawatan dan kedua adalah limit per perawatan. Misalnya, limit pertama membatasi gabungan semua biaya perawatan Rp 250 juta dalam setahun, sementara limit kedua membatasi biaya perawatan bedah Rp 10 juta setahun, biaya konsultasi Rp 10 juta setahun dan seterusnya.
Ada asuransi yang hanya menggunakan limit pertama, ada yang hanya limit kedua dan ada pula yang menggunakan kedua limit secara bersamaan. Sebaiknya pilih asuransi yang menerapkan limit pertama, atau dengan kata lain tidak membatasi biaya per perawatan. Maksudnya supaya pemegang polis fleksibel berobat berbagai perawatan selama limit total masih ada. Asuransi yang membatasi dengan limit pertama dan limit kedua, tentu saja, yang paling tidak ideal.

4. Prioritaskan Rawat Inap

Biaya kesehatan mencakup rawat jalan dan rawat inap. Sebaiknya fokuskan pada asuransi yang menanggung biaya rawat inap karena perawatan ini yang biayanya paling besar. Jika memiliki uang lebih, bisa mengambil tambahan asuransi rawat jalan.

5. Masa tunggu penyakit (Grace Period)

Asuransi kesehatan mensyaratkan masa tunggu, beberapa penyakit tidak dapat diklaim selama jangka waktu tertentu sejak tanggal masa berlaku asuransi. Beberapa perusahaan asuransi menetapkan penyakit berikut baru bisa diklaim 12 bulan kemudian, misal asthma; TBC (Tuberculosis); batu ginjal, saluran kemih dan kandung kemih, darah tinggi (hipertensi), jantung dan pembuluh darah, kencing manis (Diabetes Mellitus), vertigo, dan lain lain. Tanyakan ke pihak asuransi penyakit apa yang masuk masa tunggu dan berapa lama.

6. Perhatikan cara pembayaran auto debit kartu kredit

Meskipun sepertinya memudahkan dan biasanya premi dibayar bulanan (jadinya terlihat lebih ringan), harap hati hati melakukan pembayaran dengan auto-debit kartu kredit. Jika terpaksa menggunakan metode ini karena asuransi tidak menyediakan alternatif pembayaran lain, pastikan Anda tahu kapan pembayaran dimulai dan bagaimana prosesnya jika ingin berhenti.

7. Sebaiknya hindari mengambil asuransi kesehatan via telepon

Tawaran asuransi kesehatan lewat tele-marketing mulai banyak bermunculan. Biasanya bekerjasama dengan penerbit kartu kredit. Terkait produk yang cukup kompleks, seperti asuransi kesehatan, sebaiknya renungkan, analisa dan jika sempat lakukan riset, sebelum mengambil keputusan.

Karenanya, tidak disarankan mengambil keputusan seketika saat penawaran oleh telemarketing. Beberapa dari Anda mungkin pernah mengalami sendiri cepat dan ringkasnya proses penawaran tersebut, sehingga banyak info detail yang tidak bisa disampaikan karena terbatasnya waktu.

Jika memang tertarik dan butuh waktu untuk memikirkannya, Anda bisa meminta nomer kontak pihak asuransi, yang nanti bisa Anda hubungi ketika sudah siap.

Itulah rahasia bagaimana cara memilih kriteria asuransi kesehatan terbaik. Dengan adanya kriteria di atas, diharapkan dapat membantu Anda dalam memilih asuransi kesehatan yang tepat dan sesuai.

Bagikan Artikel: